SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Geger belasan ekor Sapi mati mendadak di Desa Saren, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah mati mendadak selama kurun waktu dua minggu ini.
Fenomena Sapi mendadak di Kalijambe ini langsung membuat sejumlah warga dan peternak Sapi resah serta kebingungan atas musibah yang sedang menimpa meraka.
Dihubungi JOGLOSOMARNEWS.COM Mudzakir salah satu warga Ngelo Rt 05, Rw 1, Desa Saren, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen membenarkan situasi tersebut. Menurutnya sudah banyak Sapi mati dilingkungan dirinya.
“Iya mas benar, milik saya udah 2 ekor lemosin mati dan 1 ekor anaknya masih dalam perawatan karena juga ikut terserang penyakit yang terjadi kurang lebih 2 minggu ini,” kata Mudzakir pada JOGLOSOMARNEWS.COM Senin (23/12/2024).
Kronologi sapi mati mendadak di Kalijambe Sragen bermula saat belasan ekor Sapi mengalami gejala mematikan itu memiliki ciri ciri sapi mengeluarkan air liyur dan kaki luka serta tidak mau makan maupun minum dan berdiri.
“Punya saya sapi limosin, pertama mati pada hari minggu tanggal 12 desember 2024 dan yang sapi kedua tanggal 18 desember 2024, yang anakan sampai saat ini masih dalam perawatan, saat terkena penyakit ini juga kita datangkan dokter hewan ke rumah, habis disuntik ada 5 jam terus dikasih telur bebek malah ikut mati,” jelasnya.
Selain itu, menurut Mudzakir ia mengalami kerugian puluhan juta rupiah dan selain di tempat dirinya ada sapi mati mendadak lainnya milik tetangga sekitar rumah.
“Kalau yang babon mati itu diharga 13 juta, yang kedua 10 juta. Selain ditempat saya ada juga sapi milik tetangga saya yang mati mendadak yakni milik pak Sukar 1 ekor, Sigit 1 ekor, Dalimin cumpleng 1 ekor, Mahmud 1 ekor, dan yang 2 lupa namanya,” bebernya.
Sementara itu, Mustajab Kades Saren dihubungi JOGLOSEMARNEWS.COM membenarkan kejadian tersebut, pihaknya juga telah meminta masyarakat meningkatkan kebersihan kadang ternak.
“Iya betul mas, kejadian sudah 2 minggu ini, udah ada 6 ekor sapi yang mati mendadak. Sapi mengalami sakit 3 hari lalu mati, ciri cirinya sapi mengeluarkan air liyur terus selama 3 hari mati,” ujarnya.
Huri Yanto