Piala Dunia 2018 Gunakan Teknologi VAR, Berikut ini Cara Kerjanya?

Suasana di ruang operator VAR. Foto: FIFA
   
Suasana di ruang operator VAR. Foto: FIFA

JOGLOSEMARNEWS-Selama ajang Piala Dunia 2018 berlangsung, ada teknologi baru yang digunakan yakni teknologi Video Assistant Referee (VAR). Teknologi VAR pada prinsipnya mendukung pekerjaan wasit dan asistennya di lapangan.

Para wasit dan asistennya dapat meninjau kejadian dalam hitungan detik, karena memiliki akses ke beberapa tayangan ulang dari sudut yang berbeda.

Penggunaan teknologi VAR itu melalui proses panjang. Mulanya, pada 2012, mulai munculnya usulan untuk mengaktifkan teknologi Goalline, sebagai reaksi terhadap gol pemain tim nasioal Inggris Frank Lampard pada Piala Dunia 2010 untuk memberikan keputusan terbaik atas kesalahan di atas lapangan hijau. Namun, masih ada beberapa kesalahan saat digunakan pada Piala Dunia 2014.

Aturan dalam Asosiasi Sepak Bola terus berkembang perlahan, yang dikelola oleh Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB). Pada 2016, IFAB memutuskan untuk mengizinkan melakukan eksperimen dengan teknologi VAR untuk mencari kesalahan saat pertandingan.

Namun, Kepala Wasit FIFA Massimo Busacca telah mengeluarkan peringatan bahwa teknologi VAR tidak sempurna. “Tapi lebih baik dari pada tidak sama sekali. Kami ingin memiliki keseragaman dan konsistensi, tapi jangan berpikir bahwa teknologi dapat memecahkan 100 persen,” ujar dia.

Penggunaan VAR pada Piala Dunia 2018 diinisiasi oleh perusahaan pemasok audio visual asal Inggris Crescent Comms dan sistem komputer yang digunakan dalam berbagai olahraga yang disebut Hawk-Eye. VAR memiliki akses ke 33 kamera, termasuk delapan kamera gerak super lambat dan empat kamera gerak ultra lambat, serta dua kamera offside tambahan.

Di Rusia, pengelola VAR akan memimpin dari Video Operation Room (VOR) yang berlokasi di International Broadcast Center (IBC) di Moskow. VOR terletak di pusat, sehingga tim VAR untuk semua 64 pertandingan akan duduk di IBC. Ada 13 wasit telah dipilih murni untuk bertindak sebagai wasit video selama turnamen.

Para pejabat tersebut memiliki keahlian VAR sebelumnya dan FIFA telah melatih mereka pada sistem Piala Dunia.

Penggunaan VAR juga untuk mengeliminir kontroversi dalam suatu pertandingan. VAR mendesak diterapkan di Piala Dunia 2018 karena wasit bukanlah manusia sempurna.

Meski penggunaan VAR baru di tahap awal, tapi teknologi ini sebenarnya adalah sesuatu yang sederhana. VAR bisa disebut sebagai ‘wasit tambahan’ yang ikut mengawasi pertandingan dan memberikan saran keputusan kepada hakim lapangan. Meski dalam praktiknya lebih rumit dari yang dibayangkan.

Ada 13 wasit yang bisa dipilih untuk bertugas sebagai wasit video assistant. Mereka akan duduk di sebuah area khusus di Moskow, tidak dipengaruhi lokasi diselenggarakannya suatu pertandingan.

Walau bekerja di luar lapangan, para wasit VAR itu juga mengenakan seragam lengkap seperti layaknya seorang wasit yang bertugas di lapangan.

Salah satunya kemudian akan dipilih untuk memantau satu pertandingan dan mereka akan memiliki tim beranggotakan tiga asisten wasit.

Dari sana, para wasit itu akan menyaksikan siaran langsung pertandingan dengan akses semua kamera yang tersedia di dalam stadion pertandingan, termasuk kamera slow motion. Mereka bisa mengawasi setiap kamera sesuai kebutuhan.

VAR akan menyaksikan jalannya pertandingan secara penuh dan jika mereka melihat sesuatu yang salah, maka mereka bisa mengirimkan pemberitahuan kepada wasit. Sebaliknya, jika wasit yang merasa ada sesuatu yang salah, maka ia bisa mengakses VAR.

Meski begitu, VAR hanyalah berperan sebagai pemberi saran. Semua keputusan akan diambil oleh wasit di lapangan, bahkan sang wasit bisa memilih untuk mengambil keputusan yang berbeda dari saran VAR.

www.teras.id

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com