Beranda Daerah Sragen Jalan Poros Rusak Seperti Sawah, Warga Tanon Demo “Jalanku Tak Secantik...

Jalan Poros Rusak Seperti Sawah, Warga Tanon Demo “Jalanku Tak Secantik Bupatiku”

Warga Dukuh Jubel, Karangtalun, Tanon, saat berdemo menanam pisang dan membawa poster sindiran atas kondisi jalan poros yang rusak parah sejak 3 tahun lalu. Foto diambil Rabu (10/1/2018). Jsnews/Yok
Warga Dukuh Jubel, Karangtalun, Tanon, saat berdemo menanam pisang dan membawa poster sindiran atas kondisi jalan poros yang rusak parah sejak 3 tahun lalu. Foto diambil Rabu (10/1/2018). Jsnews/Yok

SRAGEN– Warga Dukuh Jubel,  Desa Karangtalun,  Kecamatan Tanon menggelar aksi demo memprotes jalan poros desa Karangtalun-Gemolong,  Rabu (10/1/2018) pagi. Mereka berdemo dengan menanam pohon pisang di jalur yang kini rusak parah dan mirip sawah tersebut.

Tidak hanya itu,  mereka juga membawa poster beraneka tulisan yang isinya menyindir pemerintah dan bupati agar segera memperhatikan.

Aksi demo digelar mulai pukul 09.30 WIB. Warga besar kecil tua muda turun ke jalan membentangkan poster bertuliskan diantaranya  “ Bu bupati kami juga rakyatmu dalan koyo sawah bu”. “ Kapan dalanku apik kayak liyane “, “Jalanku tak secantik bupatiku” dan masih banyak lagi tulisan lainnya.

Deretan pohon pisang ditanam memenuhi jalan rusak di jalur poros Karangtalun, Tanon-Gemolong, Rabu (10/1/2018). JSnews/yok

Salah satu anggota karang taruna setenpat,  Roni (25) warga Dukuh Jubel RT 01, mengatakan jalan itu sudah rusak hanpir tiga tahun terakhir.  Kondisi kerusakan makin parah saat musim hujan yang berdampak menyengsarakan warga, anak sekolah dan aktivitas ekonomi warga.

Baca Juga :  Momen Kaesang Pangarep, Ketua PSI, Temui Ribuan Kader, Milenial dan Gen Z di Sragen, Jawa Tengah

“Hampir setiap hujan turun,  kami harus jaga di sini berjaga jaga kalau ada pengendara yang terjatuh di jalan berlubang dan licin ini. Kami juga terpaksa memberi rambu pohon pisang agar menjadi perhatian dan hati hati ketika melintas “ paparnya,  Rabu (10/1/2018).

Koordinator aksi yang juga tokoh Karangtalun,  Bambang Dwi Ranto (38) menegaskan aksi demo dan tanam pisang digelar sebagai bentuk keprihatinan dan puncak kekecewaan warga atas kerusakan jalan. Sebab menurutnya sudah tiga tahun jalan dibiarkan rusak dan kininnyaris tak bisa dilewati pengendara baik roda dua maupun roda empat.

“Ya akibat jalan rusak ini memakan korban warga jati sumberlawang yang melintas terjatuh dan masuk rumah sakit hingga meninggal dunia. Bahkan sering sekali menjatuhkan ibu ibu maupun penjual sayur yang pagi hari jam tiga udah berangkat ke pasar sampai terjatuh disini,” tukasnya.  Wardoyo

Baca Juga :  Optimalkan Swasembada Pangan, Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi Bersama Bhayangkari Kelola Lahan P2L