Persembahan kepala kerbau menjadi bagian penting dalam prosesi pemindahan Makam Putri Cempo, Jumat (26/1/2018).
SOLO-Normalisasi Kali Pepe segera digeber. Awal tahun 2018, proyek prioritas untuk penanganan banjir di Kota Bengawan telah dikerjakan. Pemindahan Makam Putri Cempo bersama tiga pengawalnya pada Jumat (26/1/2018) kemarin, sudah tidak menjadi kendala dalam pengerjaan proyek. Pekerjaan proyek normalisasi Kali Pepe masuk dalam Program Penanganan Banjir Kota Solo Paket III.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) Charisal A. Manu menyatakan, setelah pemindahan Makam Putri Cempo, maka proyek normalisasi Kali Pepe segera dilanjutkan. Menurut dia, normalisasi Kali Pepe masuk dalam pekerjaan proyek Penanganan Banjir Kota Solo paket III.
“Iya, proyek normalisisai Kali Pepe yang masuk dalam program penanganan banjir Solo paket III akan segera dimulai,” terang dia saat dikonfirmasi wartawan, kemarin.
Menurut dia, selain proyek normalisasi Kali Pepe, dalam pekerjaan paket III itu juga meningkatkan kapasitas bendungan karet yang berada di depan Terminal Tirtonadi. Rencananya, kapasitas bendungan karet ini akan ditingkatkan menjadi satu juta meter kubik. Untuk Bendung Karet Tirtonadi, menurut Charisal, akan dipercantik untuk kawasan wisata air di Kota Solo kedepanya nanti.
“Dalam pekerjaan proyek tahap III penanganan banjir di Kota Solo termasuk program rehabilitasi untuk mempercantik bendung karet Tirtonadi,” jelas dia.
Seperti diberitakan, proyek rehabilitasi Bendung Karet Tirtonadi menjadi bagian pekerjaan dalam pelaksanaan proyek penanganan banjir Kota Solo paket III, yakni normalisasi Kali Pepe Hulu. Kedepan, Bendung Karet Tirtonadi akan memiliki banyak manfaat.
Bendung karet ini akan menampung satu juta meter kubik air. Bendunggan air ini diperkirakan dapat menurunkan elevansi muka air. Dari semula +95,50 menjadi +93,35 dari titik tinjau Bendung Karet Tirtonadi. Dalam proyek ini juga menambah kapasitas daya tampung sungai dari 325 meter kubik/detik menjadi 1.048 meter kubik per detik.
Satria Utama