Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Riwayat Perjalanan Hilangnya Nama Rohadi Widodo Berganti Robert Kristanto di Rekomendasi DPP Golkar

 

Bupati Karanganyar, Juliyatmono menunjukkan surat rekomendasi DPP Golkar yang menunjuk dirinya berpasangan dengan Rober Kristanto, Senin (8/1/2018).

KARANGANYAR–  Setelah lama puasa bicara soal politik, terutama menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada), Bupati Karanganyar, Juliyatmono, akhirnya angkat bicara. Termasuk soal riwayat terbitnya rekomendasi DPP Golkar yang menduetkannya dengan kader PDIP dan hilangnya nama Wabup Rohadi Widodo yang sejak awal digadang bakal mendampinginya.

Yuli,  sapaan akrab Juliyatmono, berusaha menepis tudingan dianggap ingkar janji dan mengkhianati komitmen dengan menunjukkan bukti surat rekomendasi kepada wartawan Senin (8/1/2018). Ia juga menjelaskan kronologis kenapa akhirnya muncul duet Yuli-Robert dan tersingkirnya nama Rohadi Widodo.

Ketua DPD Golkar Karanganyar itu mengungkap sebenarnya sejak awal dirinya tetap berkomitmen berpasangan dengan Rohadi Widodo dalam pilkada Karanganyar 2018, dan tidak ada alasan untuk berpisah.

Dijelaskannya, pada tahun 2017 lalu, Partai Golkar secara resmi  mengusung kembali  dirinya untuk tetap maju dalam Pilkada Karanganyar. Surat usulan tersebut, kemudian diajukan ke Partai Golkar Jawa Tengah. Tentang siapa yang akan menjadi wakil bupati, sepenuhnya diserahkan kepada Juliyatmono.

“Karena siapa yang akan menjadi wakil diserahkan sepenuhnya kepada saya, maka saya tetap mengajukan nama Rohadi Widodo. Pengajuan nama Rohadi Widodo ini, tidak berubah sampai kapanpun,” kata Juliyatmono, Senin (08/01/2018).

Pengajuan nama Rohadi Widido ini, terus bertahan sampai Partai Golkar melaksanakan Munaslub pada bulan Desember 2017 lalu. Dijelaskannya, semua rekomendasi Pilkada ditata ulang dan kewenangan sepenuhnya berada di tangan DPP.

“Akhirnya, dalam keputusannya, DPP Partai Golkar merekomendasikan Juliyatmono-Rober Christanto sebaga bakal calon bupati dan wakil bupati. Rekomendasi yang sama juga dikeluarkan oleh DPP PDIP.Keputusan ini bukan keinginan saya. Ini kewenangan pusat. Sebelumnya, saya juga tidak pernah berkomunikasi dengan DPC PDI Karanganyar. Yang berkomunikasi itu adalah para pimpinan partai di Jakarta,” tegasnya.

Juliyatmono juga menjelaskan, dirinya juga menanyakan soal rekomendasi dari PKS, siapa yang akan dicalonkan. Karena menurut dia, saat pendaftaran, rekomendasi dari pusatlah yang digunakan untuk mendafatar ke KPU. Politisi ini juga mengakui jika banyak pihak ya kecewa dengan rekomendasi ini.

“Saya yakin banyak yang kecewa, tappi kekecewaan itu jangan berlarut-larut. Sekali lagi saya tegaskan, ini bukan keinginan saya, tapi sepenuhnya keputusan partai,” pungkasnya. Wardoyo

 

 

 

 

 

Exit mobile version