Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Bencana Menurun, Tapi Kerusakan Rumah Meningkat 292 Persen Selama Januari 2018

Warga bergotong-royong memperbaiki rumah rusak akibat diterjang angin puting beliung di Kecamatan Baturetno, Wonogiri, Kamis (1/2/2018).

JAKARTA-Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho Namun, mengatakan, selama Januari 2018 terjadi anomali. Curah hujan yang turun jauh di bawah normal. Sebaran dan intensitas hujan tidak seperti biasanya sehingga kejadian bencana hidrometeorologi berkurang signifikan selama Januari 2018.

“Adanya pengaruh global dan regional telah menyebabkan curah hujan berkurang,” kata dia dalam rilis yang diterima JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (1/2/2018) malam.

Selama Januari 2018, jelas dia, terdapat 204 kejadian bencana. Dampaknya menyebabkan 19 orang meninggal dunia, 48 orang luka-luka, 111.644 jiwa mengungsi dan menderita, 9.291 rumah rusak, dan 57 unit fasilitas publik rusak. Puting beliung adalah bencana yang paling banyak terjadi selama Januari 2018 yaitu sebanyak 90 kejadian, disusul banjir 53 kejadian dan longsor 51 kejadian. Bencana ini tersebar di 23 provinsi dan 105 kabupaten/kota.

Jumlah bencana selama Januari 2018 lebih sedikit dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Selama Januari 2017 terdapat 301 kejadian bencana yang menyebabkan 20 orang meninggal dunia, 96 orang luka-luka, 185.814 jiwa menderita dan mengungsi, 2.373 unit rumah rusak dan 106 unit bangunan fasilitas publik rusak. Ini terjadi di 25 provinsi dan 129 kabupaten/kota.

Dari data kejadian bencana dan korban jiwa selama periode Januari 2018 dibandingkan Januari 2017 terjadi penurunan. Untuk kejadian jumlah bencana menurun 32 persen, banjir menurun 48 persen, longsor menurun 39 persen, puting beliung menurun 18 persen, korban jiwa turun  5 persen dan jumlah mengungsi dan menderita menurun 40 persen. Tapi jumlah kerusakan rumah meningkat 292 persen.

Melonjaknya jumlah kerusakan rumah disebabkan oleh gempa 6,1 SR di Lebak pada 23/1/2018. Selama Januari 2018 terdapat 9.291 unit rumah rusak dimana 1.213 rusak berat, 2.615 rusak sedang, dan 5.463 rusak ringan.

“Dampak gempa 6,1 SR telah menyebabkan kerusakan bangunan di 73 kecamatan pada 9 kabupaten/kota di 3 provinsi (Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta). Total terdapat 7.707 unit rumah rusak dimana 986 rusak berat, 2.162 rusak sedang, dan 4.559 rusak ringan. Kerusakan rumah banyak ditemukan di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Sukabumi,” jelas dia.

Sementara, diperkirakan puncak hujan akan berlangsung pada Februari 2018. Potensi banjir, longsor dan puting beliung akan makin meningkat. Masyarakat dihimbau untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi banjir, longsor dan puting beliung. Peta bencana seluruh wilayah Indonesia bisa diakses di inarisk.bnpb.go.id. Aris Arianto

Exit mobile version