Beranda Daerah Solo Dibanding 2016, Jumlah Bencana Kebakaran pada 2017 di Solo Meningkat

Dibanding 2016, Jumlah Bencana Kebakaran pada 2017 di Solo Meningkat

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Surakarta, Gatot Sutatnto sedang melakukan pengecekan mobil pemadam kebakaran. Jsnews/Satria

SOLO-Sepanjang tahun 2017 telah terjadi 78 peristiwa kebakaran terjadi di Kota Solo. Jumlah itu mengalami peningkatan dibanding sepanjang tahun 2016 sebanyak 60 peristiwa kebakaran.  Ironisnya, sepanjang tahun 2017, ada empat kasus kebakaran yang mengakibatkan empat korban meninggal dunia. Sedangkan pada tahun 2016 ada dua korban yang meninggal dunia akibat kebakaran.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Surakarta, Gatot Sutatnto, menyebutkan, dari seluruh peristiwa kebakaran yang terjadi sepanjang tahun 2017, lebih dari 60 persen dipicu akibat konsleting listrik, sedangkan sisanya dipicu tabung gas meledak dan yang lainya. Gatot menyebutkan, hampir rata-rata  peristiwa kebakaran yang terjadi di pemukiman padat penduduk. Namun, beberapa bencana ini terjadi di pertokoan, hotel dan restoran.

“Kebanyakan bencana kebakaran terjadi di pemukiman padat penduduk. Namun ada beberapa terjadi di hotel atau restauran,” kata Gatot kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , belum lama ini.

Gatot menambahkan, Dinas Damkar Kota Surakarta berencana menambah personel relawan yang baru berjumlah 750 orang. Idealnya, jumlah personel relawan yang dibutuhkan untuk menanggulangi kebakaran dan bencana lainnya sebanyak 1500 personel.

Baca Juga :  Keberatan Soal Panelis, Kubu 01 Teguh-Bambang Ancam Boikot Debat Pilkada Solo 2024 Nanti Malam

Menurut dia, jumlah personel relawan perlu ditingkatkan lagi. Hal itu dikarenakan jumlah eksisting saat ini hanya 750 relawan yang tersebar di lima kecamatan di Kota Surakarta. Menurut dia, idealnya jumlah relawan untuk lima kecamatan yakni di Kecamatan Jebres, Banjarsari, Laweyan, Pasar Kliwon dan Serengan sebanyak 1500 relawan.

“Idealnya jumlah relawan di lima kecamatan di Kota Solo 1500 orang,” kata Gatot.

Ia juga menyampaikan, selain menambah personel relawan, pihak Pemkot Surakarta akan menambah dua unit mobil pemadam kebakaran  baru pada tahun 2018. Pengadaan dua unit mobil tersebut berasal dari APBD Pemkot Surakarta.

Saat ini, Kota Surakarta baru memiliki 14 unit mobil pemadam kebakaran dengan kapasitas rata-rata mampu menampung 3.000 liter air dan 4.000 liter air.  “Selain penambahan personel relawan, Pemkot Surakarta juga menambah dua unit mobil pemadam kebakaran dengan kapasitas rata-rata menampung 3.000 liter air,” imbuh Gatot.

Gatot juga menyampaikan, untuk penanganan dan antisipasi kebakaran yang memadai, pos pemadam kebakaran (Damkar) di Kota Solo direncanakan juga akan diperbanyak menjadi lima unit. Menurut Gatot, kebutuhan pos Damkar disesuaikan dengan kondisi kewilayahan di Kota Solo untuk kecepatan penanganan kasus kebakaran.

Baca Juga :  Respati-Astrid Diklaim Unggul dalam Kampanye Media Digital

Selama ini dari lima kecamatan di Kota Solo hanya terdapag tiga pos Damkar yakni, pos induk di kantor Dinas Damkar di Kottabarat, pos Damkar di Pedaringan dan Gading. “Rencananya dua pos yang akan dibangun yakni di Solo bagian barat udara dan Solo bagian barat selatan. Rencana tersebut telah masuk di RPJP Pemkot Surakarta,” pungkas Gatot. Satria Utama