SOLO – Suasana KB/TK/SD Marsudirini Surakarta benar-benar meriah di hari Sabtu (10/2/2018). Di KB/TK digelar acara Family’s Got Talent, di mana anak-anak menampilkan bakat dan kreasi mereka.
Sementara itu di area SD Marsudirini berlangsung aneka permainan tradisional, mulai dari gobag sodor, lompat tali, dakon, egrang dan permainan tradisional lainnya.
Di samping itu, anak-anak juga diperkenalkan dengan aneka jenis makanan tradisional, di mana kebanyakan anak-anak zaman sekarang sudah tidak mengenalnya lagi.
“Wah, ya asyik sekali,” ujar Jessy, siswi Kelas 3A saat bermain bekel.
Lain Jessy, lain pula Gea, siswi kelas 4A ini mencoba permainan egrang karena penasaran. Meski perempuan, namun ia tak dapat menahan keinginannya bermain egrang. Ia melepas sepatunya, lalu mencengkeramkan jari kakinya di landasan kayu. Dan ups, ia pun bisa berjalan dengan dipandu panitia.
Adit, siswa kelas 4A pun demikian. Habis bermain egrang, ia lantas berlari dan ganti bermain bakiak, dilanjutkan jalan dengan batok kelapa.
Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian peringatan 64 tahun Yayasan Marsudirini (bukan 74 tahun sebagaimana berita sebelumnya).
Penanggungjawab permainan tradisional, Andrianto Eko mengatakan, di tengah modernisasi sekarang ini, anak- anak perlu dikenalkan pada permainan maupun makanan tradisional. Hal itu menurut Andri penting untuk nguri-uri warisan leluhur.
“Permainan tradisional macam ini juga penting untuk melatih kemampuan kognitif serta mengasah sifat sosial anak,” Andri.
Sebelumnya, Penanggungjawab Yayasan Marsudirini Perwakilan Surakarta, Sr M Crescentia OSF SPd menjelaskan, peringatan Tumbuk Ageng perlu dirayakan dengan tanpa kehilangan makna kasih, pelayanan, cinta budaya dan lingkungan.
Sedangkan Ketua Panitia Kegiatan, Maria Irena Hendriyanti menjelaskan, rangkaian peringatan Tumbuk Ageng dilakukan tiga hari dengan puncaknya acara Fun, Love and Charity Walk yang berlangsung Minggu (11/2/2018).
Suhamdani