WONOGIRI-Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Wonogiri, Guruh Santosa mengakui ada sejumlah kendala yang dihadapi kalangan UMKM Wonogiri.
Selain permodalan, pengembangan usaha UMKM juga terbentur kemasan produk yang kurang menarik. Akibatnya, produk UMKM Wonogiri susah menembus pasar modern.
Dia membeberkan, produk UMKM Wonogiri kalah bersaing dengan produk daerah lain. Produk terkesan dikemas asal-asalan, kurang menarik, hingga membuat konsumen enggan melirik.
“Sementara produk daerah lain dikemas dalam wadah sangat menarik, sehingga pihak pasar modern bersedia menjualkannya,” ujar dia, Senin (12/2/2018).
Dia mencontohkan produk keripik singkong Wonogiri. Wilayah Wonogiri sebut dia merupakan gudangnya keripik singkong. Tapi ketika masuk ke pasar modern atau toko modern, sangat jarang dijumpai ada keripik Wonogiri di rak displai. Yang ada justru keripik Magelang, dan sekitarnya.
Mengatasi permasalahan itu, dinas berupaya memberikan pelatihan cara mengemas produk dengan baik. Diharapkan pelaku UMKM setelah mengikuti pelatihan bisa berkreasi menciptakan kemasan yang menarik hingga produk diterima pasar luas.
Salah satu pelaku bisnis UMKM, Sari Noviatsih mengaku kemasan menjadi unsur penting dalam pemasaran. Lantaran itu dia berusaha menampilkan kemasan semenarik mungkin. Kemasan menurut dia ibarat sampul sebuah buku. Aris Arianto