Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Tadinya Memijit, Tapi Agus Kebablasan Mencabuli Remaja 15 Tahun

Ilustrasi

PRINGSEWU – Bermodus nulung tapi malah menthung (menolong tapi malah memukul) ini dilakukan oleh Agus Priyanto (35).  Alhasil, harus berurusan dengan polisi. Pasalnya, harusnya menolong, Agus malah mencabuli remaja laki-laki berusia 15 tahun. Korban yang berstatus pelajar itu pun mengadu kepada orangtuanya. Pencabulan terjadi Minggu (28/1/2018) sekitar pukul 19.30 WIB.

“Agus menjadi tersangka pencabulan terhadap laki-laki di bawah umur. Pemeriksaan saksi-saksi dan gelar perkara serta alat bukti menguatkan tindakan pencabulan itu,” ujar Kapolsek Gadingrejo Ajun Komisaris Sarwani, Jumat (2/2/2018).

Tersangka dan korban, beber Sarwani, memang saling kenal. Pada Minggu itu, papar dia, Agus mengajak korban dan rekan-rekannya main ke rumah setelah nongkrong di kompleks Pemkab Pringsewu.

Di rumahnya, tersangka membuatkan mi instan untuk korban dan rekan-rekannya. Namun saat itu, jelas Sarwani, korban merasa masuk angin. Agus lantas menawarkan untuk mengerik dan memijat korban. Karena tak curiga, korban menerima tawaran Agus.

“Saat tersangka memijat korban di dalam kamar, tersangka tiba-tiba memegang alat vital korban. Kemudian, menarik celana dalam hingga mencabuli korban,” kata Sarwani.

Korban yang trauma kemudian bercerita kepada orangtuanya. Setelah itu, korban bersama ortunya melapor ke Polsek Gadingrejo.

Polisi pun menciduk tersangka di rumahnya berdasarkan laporan kepolisian bernomor LP/B-105/I/2018/Polda Lpg/Res Tanggamus, tertanggal 31 Januari 2018.

Agus kini menjalani penahanan di sel Mapolsek Gadingrejo untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Ia terjerat pasal 76E, pasal 81 ayat 1, dan pasal 82 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU 1/2016 tentang Perubahan Kedua atas UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak menjadi UU.

“Ancaman hukumannya berupa penjara paling singkat lima tahun dan paling lama 15 tahun penjara,” ujar Sarwani.

Tersangka sendiri mengakui memiliki orientasi seksual homoseksual. “Saat bertemu korban, dia merasa jatuh cinta,” kata Sarwani.

Harus Lebih Hati-Hati

Masyarakat khususnya orangtua harus ekstra hati-hati menjaga pergaulan anak- anaknya.

“Harus lebih hati-hati untuk menghindari hal-hal negatif,” ujar Kapolsek Gadingrejo Ajun Komisaris Sarwani, Jumat (2/2/2018).

Sementara anggota Forum Pemerhati Perempuan dan Anak (FPPA) Pringsewu Brigadir Sisca Indria mengapresiasi langkah Polsek Gadingrejo yang mengungkap kasus pencabulan tersebut dan menangkap tersangkanya.

“Kasus seperti ini harus mendapat perhatian khusus pemerintah,” ujar Sisca.

Ia menjelaskan, FPPA siap memberi bantuan konsultasi psikologi kepada korban. Ini agar korban tidak menjadi pelaku kejahatan yang sama ketika dewasa kelak.

“Karena biasanya, korban asusila sesama laki-laki bisa menjadi pelaku ketika dewasa nanti,” kata Sisca.

“Dan terhadap tersangka, perlu ada observasi untuk mendapatkan informasi apakah tersangka sudah mencabuli anak-anak lain,” imbuhnya. Tribunnews

 

Exit mobile version