Beranda Daerah Sragen Tragis, Pemuda Ganteng di Masaran Sragen Ditemukan Tewas Gantung Diri. ...

Tragis, Pemuda Ganteng di Masaran Sragen Ditemukan Tewas Gantung Diri. Ibu Korban Langsung Histeris

Kondisi korban saat dievakuasi tim Polsek Masaran. Foto/JSnews
Kondisi korban saat dievakuasi tim Polsek Masaran. Foto/JSnews

SRAGEN– Warga Dukuh Bendungan,  Desa Dawungan,  Masaran digemparkan dengan aksi gantung diri yang dilakukan seorang pemuda, Agung Prasetyo (23). Lajang asal Dukuh Bendungan RT 4 itu ditemukan tewas menggantung di rumahnya sekira pukul 01.00 WIB Selasa (13/2/2018) dinihari.

Korban ditemukan menggantung dengan sabuk mori warga putih di ruangan dapur. Jasad korban ditemukan kali pertama oleh ibunya, Samiyem (59) yang langsung histeris mendapati putranya sudah meregang nyawa.

Informasi yang dihimpun di lapangan,  jasad korban diketahui oleh ibunya yang terbangun sekira pukul 01.00 WIB. Ia curiga ketika melihat kamar anaknya sudah terbuka dan korban tak ada.

Saat dicari ke dapur, ia langsung histeris ketika mendapati putranya sudah meregang nyawa dalam posisi menggantung di bandar dapur.  Di dekatnya ada tangga bambu sepanjang empat meter yang diduga digunakan korban untuk menggantung.

Baca Juga :  HRS Kader Golkar Sragen Sempat Jadi Tersangka di Polres Sragen Kini Bebas Dari Jerat Pidana Lewat Praperadilan

Tangisan histeris korban langsung mengundang kedatangan tetangga. Dinihari itu juga,  warga langsung mengevakuasi jasad korban dan melapor ke Polsek setempat.

“Awalnya ibu korban bangun dan curiga anaknya nggak ada di kamar. Lalu ngecek ke belakang tahu-tahu anaknulya sudah menggantung, ” papar Kapolsek Masaran,  AKP Mujiono mewakili Kapolres AKBP Arif Budiman,  Selasa (13/2/2018).

Jasad korban saat disemayamkan di rumah duka. Foto/JSnews

Sesaat usai mendapat laporan,  tim Polsek langsung menuju lokasi melakukan olah TKP. Menurut Kapolsek,  dari lokasi kejadian tidak ditemukan tanda kekerasan atau penganiayaan di tubuh korban.

Dari keterangan saksi dan keluarga,  korban diduga nekat mengakhiri hidupnya karena depresi mengalami gangguan kejiwaan.

“Mulus nggak ada tanda kekerasan atau penganiayaan. Murni gantung diri. Kalau dari cerita keluarga,  memang mengalami gangguan kejiwaan sejak kecil, ” terang AKP Mujiono.

Baca Juga :  Sosok Elly Salon Pengusaha Sukses Asal Sragen Kini Mulai Buka Cabang di Belakang UMS Solo

Karena keluarga sudah menerima sebagai musibah dan menolak dilakukan otopsi,  jasad korban langsung dimakamkan di pemakaman umum dukuh setempat.  Wardoyo

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.