JOGJA- Dekan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Wikan Sakarinto S.T., M.Sc, Ph.D ingin agar pemerintah terutama Presiden Joko Widodo menaruh perhatian penuh pada lulusan D2 dan D4.
“Saya minta pada Presiden Jokowi agar studi D3 ditutup, difokuskan pada pendidikan D2 dan D4,” tegas Wikan saat ditemui Rabu (28/03/2018).
Menurut Wikan, lulusan D2 dan D4 lebih menjamin kesempatan bekerja. Pasalnya, pendidikan D2 bisa setara dengan S1. Sedangkan lulusan D4 menurutnya bisa melanjutkan studi ke tingkat S2 Terapan.
“Pendidikan D2 hanya 20% teori, sisanya praktek. Begitu juga dengan D4 yang 60% materi kuliahnya praktek,” papar Wikan.
Pendidikan berbasis praktek, menurut Wikan, lebih berguna untuk mengembangkan soft skill. Lulusannya pun bisa dengan mudah menentukan pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. Perusahaan-perusahaan pun saat ini lebih mencari lulusan yang berpengalaman dalam bidang praktek ketimbang sisi akademisnya.
“Pertamina misalnya, mulai merekrut lulusan D4. Sebab mereka dianggap menguasai bidang yang dibutuhkan oleh Pertamina,” tambah Wikan.
Salah satu realisasi yang dilakukan oleh Wikan selaku Dekan di Sekolah Vokasi UGM adalah mulai menghapus D3 secara perlahan-lahan. Nantinya strata ini digantikan oleh D4.
“Kita juga rencananya akan membangun kampus dengan konsep teaching industry di Kulon Progo. Rencananya mulai dibangun tahun depan,” ungkap Wikan.
Menurut Wikan, sudah saatnya pendidikan dan industri mampu berjalan beriringan. Terutama saat berhadapan dengan revolusi industri saat ini yang terbilang dinamis.
“Perkawinan antara pendidikan dan industri mampu menghasilkan hubungan yang saling sangat menguntungkan. Negara pun bisa lebih maju,” tutup Wikan.