KARANGANYAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar bergerak cepat terkait ambruknya jalan Tasikmadu-Alastuwo di Desa Kaling, Kecamatan Tasikmadu. Selain menyedot air genangan dan membuat jalan darurat, Pemkab Karanganyar meminta warga sekitar untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Sebab diduga ambrolnya jalan Tasikmadu-Alastuwo karena saluran air di sekitar lokasi tidak lancar atau mampet terkena sampah.
“Saya meminta masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Apalagi musim hujan seperti ini, semua pihak harus waspada dan berharap tidak ada kejadian lagi di Karanganyar,” papar Pjs Bupati Karanganyar, Prijo Anggoro Budi Rahardjo saat sidak di lokasi bencana di Desa Kaling, Tasikmadu.
Hadir dalam kesempatan tinjauan ke lokasi jalan ambrul adalah Pjs Bupati, Asisten Perekonomian, Siti Maisyaroh, Kepala DPU dan PR, Edi Sriyatno, Kepala Pelaksanan BPBD Bambang Djatmiko, Kepala Dinas Perhubungan Perumahaan dan Kawasan Pemukiman, Sundoro, Kepala Disdagnakerkop, Wuluyo Dwi Basuk, Camat Tasikmadu Moh Suparwoto, Kades Kaling Joko Susanto. Menurut Prijo, pihaknya bersama jajaran muspida dan muspika terjun ke lokasi untuk meninjau langsung jalan yang ambrol dan segera melakukan tahapan-tahapan tindak lanjut secara cepat. Menurutnya, Pemkab Karanganyar harus bertindak cepat dan memberikan solusi agar jalan ini tetap bisa dilewati.
“Secara teknis biar Dinas PU dan PR yang menjelaskan. Namun akses jalan alternatif akan segera dilakukan agar masyarakat tetap bisa melewati jalan tersebut,” tambahnya.
Mengenai pembangunan kembali, Prijo Anggoro akan bermusyarawah dengan DPRD Karanganyar. Meski demikian, dana tanggap darurat untuk bencana bisa dilakukan karena ambrolnya jalan ini karena bencana alam.
“Saya berharap jalan alternatif bisa untuk dilalui roda kecil atau besar,” imbuhnya.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Edi Sriyatno mengatakan untuk mengurangi air, pihaknya melakukan penyedotan agar ambrol susulan tidak terjadi. Kemudian membuat jalan alternatif di sekitar lokasi supaya tetap bisa dilewati warga. Pihaknya akan membuat gorong-gorong lagi agar luapan air bisa kembali lancar atau tidak mampet.
“Saya meminta untuk jangan membuang sampah di sekitar lokasi. Hal ini yang memicu terjadinya jalan ambrol,” imbuhnya. Wardoyo