JOGJA – Warga Kampung Wisata Budaya Pandeyan Kecamatan Umbulharjo mempertanyakan anggaran kegiatan yang hilang pada tahun 2018.
Ketua Kampung Wisata Budaya Pandeyan, Bayu Pintaka menjelaskan bahwa tahun sebelumnya pihaknya telah mendapat dukungan Pemkot mengenai pembiayaan kegiatan.
“Pada tahun 2017 lalu kami mendapatkan bantuan Rp 30 miliar untuk acara ba’da kupat. Itu sangat membantu walaupun warga juga masih swadaya untuk mencukupi kebutuhan acara yang totalnya Rp 70 miliar,” bebernya usai melakukan audiensi di DPRD Kota Yogyakarta, Kamis (1/3/2018).
Namun, pihaknya menerima informasi bahwa tahun ini tidak ada bantuan anggaran kegiatan di Kampung Wisata Budaya.
“Ini tidak hanya kami, tapi juga dialami 17 kampung wisata yang lain,” bebernya.
Ia bercerita bahwa pihaknya telah mengantongi SK Walikota sejak 2008 silam. Pihaknya juga telah membuat sanggar budaya agar mendapatkan akta untuk dapat kembali menerima dukungan dana.
“Namun SK dan Akta tenyata tidak cukup. Harus ke Kemenkumham untuk bisa menjadi lembaga yang dapat menerima dari pemerintah. Kalau pikiran kita selama ini ya pakai SK saja sudah cukup,” tuturnya. Tribunnews