JOGJA – Bentuk apresiasi bisa dilakukan dengan berbagai cara, dan dapat dilakukan kepada siapa saja dan dimana saja. Apresiasi juga biasanya diberikan kepada seseorang yang telah melakukan suatu hal yang dirasa penting atau melebihi ekspektasi.
Apresiasi juga dapat diberikan kepada seseorang yang menghasilkan suatu hal dan bermanfaat bagi khalayak luas.
Hal itu juga dilakukan oleh Kapolsek Wirobrajan Kompol Endang Sulis Kurniati yang memberikan apresiasi kepada salah seorang warga Wirobrajan karena berhasil menangkap seorang pencuri di wilayah hukumnya.
Pemberian apresiasi dalam bentuk uang tunai Rp 1 juta kepada Sarmanto (50), warga Ketanggungan, Wirobrajan, Kota Yogyakarta dilakukan tadi malam, Selasa (20/3/2018) saat acara Pembinaan dan Penyuluhan mengenai Narkoba di rumah salah seorang warga yang beralamatkan di RT 58 RW 12, Wirobrajan, Kota Yogyakarta.
Diungkapkan Kapolsek, pemberian apresiasi dalam bentuk uang tunai tersebut sesuai dengan sayembara yang beberapa waktu lalu digaungkan oleh pihaknya melalui pesangan banner di beberapa sudut Wirobrajan.
Dana yang diberikan berasal dari pihaknya dan memang dipersiapkan untuk menepati apa yang telah dijanjikan pihaknya.
“Pas acara penyuluhan tadi malam sekalian saya berikan uang tunai Rp 1 juta kepada pak Sarmanto karena telah mengamankan tersangka pencurian di Masjid. Pemberian uang itu merupakan bentuk apresiasi saya kepada pak Sarmanto dan bukti kalau sayembara kemarin memang tidak mengada-ada,” katanya, Rabu (21/3/2018).
Penangkapan tersebut bermula saat Sarmanto mengetahui pelaku pencurian tengah berada di warung makan di daerah Patangpuluhan.
Mengetahui hal itu, ia pun menghubungi temannya yang bertempat tinggal di belakang warung makan tersebut, usai mengamankan pelaku, Sarmanto melaporkan kepada pihaknya agar dapat diproses secara hukum.
“Setelah sekian lama ada sayembara, baru kali ini ada warga yang bisa menangkap pencuri di Wirobrajan. Dari cerita pak Sarmanto Dia sempat kesulitan menangkap pelaku karena badannya kalah besar, tapi setelah dibantu temannya akhirnya berhasil ditangkap,” katanya.
Menurut Kapolsek, sayembara yang dibuat oleh pihaknya bukanlah karena pihaknya ingin berpangku tangan dan mengandalkan masyarakat dalam membekuk penjahat.
Namun, sayembara tersebut lebih kepada mewujudkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menciptakan keamanan bersama agar situasi dan kondisi lingkungan sekitarnya berjalan kondusif, aman dan nyaman.
“Dengan adanya ada itu (sayembara) saat ini warga jadi lebih giat ronda malam, bahkan yang tadinya kalau ngambil jimpitan jam 11 malam sekarang dilakukan jam 1 pagi,” ujarnya.
Kapolsek menambahkan, program sayembara tersebut akan terus bergulir sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
“Dengan adanya program ini, kedepannya diharapkan memunculkan kepedulian masyarakat untuk menjadi Polisi bagi dirinya sendiri dan memimalisir tindak kejahatan dan gangguan kamtibmas di Wirobrajan,” ujarnya.
Seperti diketahui, sebuah banner yang dinominasi berwarna kuning dengan warna merah dan hitam nampak menghiasi sebuah papan pengumuman di daerah Tegalmulyo, RW.2 RT.10 Pakuncen, Wirobrajan. Banner tersebut berisi kata-kata ‘Woro-woro, sopo sing biso nyekel maling motor ning wilayah Wirobrajan entuk hadiah sejuta rupiah seko Kapolsek Wirobrajan. (Iki ora apus-apus, nek ra percoyo buktikno dewe).
Jika dalam bahasa Indonesia, tulisan di banner tersebut kurang lebih berbunyi ‘Pengumuman, bagi siapa yang bisa menangkap pencuri motor di wilayah Wirobrajan akan mendapat hadiah Rp.1 juta dari Kapolsek Wirobrajan (Ini bukan penipuan, jika tidak percaya silahkan buktikan sendiri).
Jalal (62), warga Tegalmulyo mengatakan, banner tersebut belum lama terpasang di tempat tersebut.
Menurutnua, pemasangan banner yang berisi sayembara tersebut dapat memotivasi warga untuk semakin siaga, terutama menangkap pelaku curanmor di daerahnya. Selain itu, pelaku yang hendak berniatan akan mencuri akan berpikir dua kali setelah mengetahui adanya sayembara tersebut.
“Kalau saya sih, bagus ya dipasang banner sayembara gitu, karena bisa untuk mangantisipasi maling motor. Orang yang mau maling motor juga jadi berpikir dua kali dulu untuk maling di sini,” ucapnya saat ditemui di Tegalmulyo, Pakuncen, Jumat (22/9/2017).
Sambung Jalil, dengan adanya sayembara tersebut dapat menambah keberanian warga untuk menangkap pemcuri sepeda motor di daerahnya. Ia mengakui jika dulu didaerahnya ini pernah terjadi pencurian motor dalam jumlah yang tidak sedikit.
Untuk itu, ia merasa dengan adanya banner tersebut dapat menekan angka pencurian sepeda motor, khususnya di daerahnya.
“Dengan sayembara ini kan warga semakin siap dan takut untuk melawan dan menangkap mencuri. Dulu tahun 2012 di sini pernah ada yang kehilangan motor sebanyak 8 unit, dan itu terjadi dalam 1 bulan. Kalau sekarang aman, tapi ya tidak tahu, kan namanya maling bisa kapan saja,” pungkasnya.
Dipasangnya banner yang berisi sayembara berhadiah Rp.1 juta beratasnamakan Kapolsek Wirobrajan di Tegalmulyo, Pakuncen ternyata bukan isapan jempol belaka.
Bahkan banner berisi sayembara tersebut telah terpasang di beberapa titik di Wirobrajan guna menekan angka pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di daerah tersebut.
Kapolsek Wirobrajan, Kompol Endang Sulis Kurniati mengatakan, pemasangan banner berisi sayembara tersebut telah dilakukan pihaknya sejak minggu lalu. Menurutnya, pemasangan banner tersebut tidak hanya dilakukan di wilayah Pakuncen saja.
“Pemasangan banner sayembara itu sudah dimulai sejak hari Sabtu (16/9/2017) kemarin, tepatnya malam Minggu. Tidak hanya di Pakuncen saja yang masang, di Nakula Sadewa, Pamularsih, dan sekitaran Sonosewu juga dipasangi banner itu,” katanya saat ditemui di ruangannya. Jumat (22/9/2017).
Ia juga membenarkan, bahwa bagi siapa saja yang dapat meringkus pelaku curanmor akan mendapatkan hadiah berupa uang dari pihaknya.
Hadiah tersebut diberikan baik kepada perorangan atau kelompok yang berhasil menangkap pelaku curanmor. Mengenai dana yang digunakan untuk hadiah berasal dari kantong pribadinya.
“Memang betul, siapa saja yang berhasil menangkap pelaku curanmor beserta barang buktinya di Wirobrajan akan mendapat Rp.1 juta dari saya. Hadiah uangnya saya yang menyediakan, sayembara ini tidak pakai batas waktu, berlaku selamanya,” jelasnya.
Sambung Kompol Endang, ide membuat sayembara tersebut muncul karena ia melihat kasus pencurian sepeda motor di Wirobrajan lumayan banyak terjadi. Kebanyakan pelaku curanmor tersebut malah masih dibawah umur. Menurutnya, memang untuk saat ini tidak banyak terjadi pencurian kendaraan bermotor.
“Sayembara ini diadakan karena maraknya pencurian di wilayah Wirobrajan, apalagi daerah ini masuk tapal batas. Dengan ini, kami ingin meminimalisir bahkan menekan angka curanmor, saat ini ada 6 kasus ranmor tapi tinggal 4,” ujarnya.
Ia menjelaskan pula, setelah diberlakukan sayembara tersebut memang belum ada yang berhasil mendapatkan hadiah Rp.1 juta. Namun, dampak positif dari sayembara tersebut telah terlihat di masyarakat.
“Untuk yang berhasil dapat sejuta belum ada yang dapat sampai saat ini. Tapi dampak positif karenanya di masyarakat sudah terlihat, seperti ronda malam sekarang meningkat dan itu berperan juga dalam menekan tindak kriminalitas di Wirobrajan,” pungkasnya.