KARANGANYAR- Kabupaten Karanganyar dipastikan bakal ada tempat wisata baru. Tempat itu adalah Dusun Segawe, Desa Tanggulrejo Kecamatan Jumantono. Niatan masyarakat setempat tidak main-main, sebab saat ini 3100 tanaman buah sudah ditanam di dusun tersebut.
Jika nanti, tanaman-tanaman itu berbuah maka Dusun Segawe Desa Tanggulrejo akan jadi tempat wisata buah pertama di Kabupaten Karanganyar. Koordinator Kegiatan Penanaman 3.100 pohon di Dusun Segawe, Wagimin mengatakan ada delapan jenis buah yang ditanam di areal itu.
“Ada kelengkeng, durian, duku, manggis, apokat, jeruk lemon, jambu kristal dan jambu air. Tiga bulan atau empat bulan ke depan, penduduk sudah berniat menjadikan tempat ini sebagai lokasi wisata. Yakni memetik atau panen sendiri, buah yang ditanam tersebut,” paparnya Rabu (28/03/2018)
Menurut Wagimin tempatnya sangat mendukung karena berbukit dan mempunyai pemandangan yang bagus. Dalam waktu dekat, akan didirikan Gazebo dan menara pandang di tempat tersebut. Konsep wisata buah adalah swa petik. Misalnya panen jambu, wisatawan memetik sendiri dan tinggal ditimbang.
“Jambu kristal yang kami uji coba, dua bulan saja sudah berbunga dan calon buah. Hal itu dibiarkan. Saya yakin ditempat ini akan jadi tempat wisata baru,” imbuhnya.
Sementara Camat Jumantono, Sundoro Budi Karyanto akan tetap melihat perkembangan Dusun Segawe untuk tempat wisata baru. Menurutnya, prospeknya sangat bagus. Ditambah lagi, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Pemkab Karanganyar sudah datang dan melakukan penanaman sendiri.
“Sebenarnya wilayah Jumantono sudah ada dua desa terkait wisata buah. Yakni Desa Genengan dan Desa Gemantar tapi kedua desa itu dikelola secara pribadi. Klau yang di Tanggulrejo ini lokal karena pemberdayaan desa,” imbuhnya.
Dia menambahkan kontur tanah dan kondisi alam sangat menunjang dijadikan tempat wisata. Pihaknya berharap lebih baik dari Genengan dan Gumantar. Selain itu, menurut Sundoro akses jalan sudah sangat bagus. Untuk lokasi parkir sudah dipersiapkan. “Potensi sudah ada dan tinggal dikembangkan saja, tambah Sundoro. Wardoyo