
SRAGEN- Dinas Perhubungan (Dishub) Sragen bersama tim gabungan melakukan razia juru parkir (Jukir) di seputaran Pasar Bunder Sragen. Hasilnya, tim menangkap basah sejumlah jukir yang ternyata tidak memiliki izin resmi dari dinas alias jukir liar.
Jukir liar yang tertangkap razia pagi itu diketahui salah satunya bernama Sadiman. Petugas parker asal Jati Tengah, Kecamatan Sukodono itu kedapatan tidak memiliki ijin.
Saat diinterogasi petugas, Sadiman terang-terangan mengaku bahwa dirinya sengaja membeli seragam dari temannya di desa. Seragam tersebut dibeli dengan harga Rp 85 ribu.
”Sudah bekerja 2 tahun, kalau karcis tidak punya. Seragam beli di desa,” ungkapnya.
Karena tak memiliki izin, petugas akhirnya melucuti paksa seragam palsu yang dikenakannya.Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Umum Dishub Sragen Bintoro Setiyadi menyampaikan razia itu merupakan kegiatan rutin di 2018 untuk pengawasan dan penertiban Jukir.
Hal ini terkait upaya menekan tindakan premanisme dan penertiban para jukir agar sesuai aturan. Razia juga digelar terkait keluhan masyarakat akan tindakan sebagian oknum jukir yang enggan memberi tanda retribusi pada warga. Selain itu ada pula jukir yang melanggar ketentuan seperti tidak menggunakan tanda anggota dan sebagainya.
“Warga sering mengeluhkan jukir berseragam memungut retribusi parkir tanpa memberikan bukti tanda. Hal ini menjadi pertanyaan sejumlah pihak lantaran kemana uang retribusi yang ditarik,” terangnya.
Bintoro menyampaikan untuk masalah karcis retribusi, jukir beralasan selama pelayanan pemberian karcis sebagian masyarakat menolak. Alasannya bikin kotor dan jadi sampah di kendaraan. Walau bagaimanapun alat bukti pembayaran harus tersampaikan pada pengguna layanan.
Dia menyampaikan kegiatan ini akan dilakukan di Rayon kota. Lantas akan dilanjutkan ke Rayon bunder jalan Sukowati sisi barat dan timur. ”Sementara ini sudah sesuai, termasuk pemberian karcis parkir,” terangnya.
Sementara Kepala Dishub Sragen Muhari menyampaikan untuk mengantisipasi premanisme yang dikeluhkan masyarakat, pihaknya akan memberi peringatan keras. Jika tetap ada tindakan premanisme akan dicabut kartu keanggotaanya. Wardoyo
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.















