Buang air besar (BAB) merupakan sebuah kebutuhan untuk membuang limbah makanan dari dalam tubuh. Setiap orang memiliki frekuensi BAB yang berbeda-beda. Ada yang rutin setiap hari sekali, ada yang BAB seminggu tiga kali, tetapi ada juga yang buang air besar sehari empat kali.
Konsistensi buang air besar seseorang bisa menjadi indikator kesehatan usus yang lebih signifikan. Jika seseorang tidak sering BAB atau malah terlalu sering, keduanya dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah.
Mengutip laman Healthline, tidak ada jumlah wajib yang ditentukan secara umum berapa kali seseorang harus BAB. Umumnya, BAB tiga kali sehari ataupun tiga kali seminggu adalah normal. Yang penting, keteraturan dan volume yang dikeluarkan hampir sama setiap saat.
Sebab, setiap orang mengkonsumsi makanan dan minuman, serta memiliki sistem metabolisme tubuh yang berbeda. Berikut ini beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seberapa banyak dan sering kamu BAB.
1. Diet
Serat larut maupun tidak larut dalam bentuk biji-bijian utuh, seperti sayuran, dan buah-buahan dapat membuat seseorang lebih sering BAB. Sebaliknya, jika jarang mengkonsumsi serat, maka BAB tidak teratur.
2. Usia
Semakin bertambah usia, potensi mengalami konstipasi semakin besar. Hal ini disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk penurunan gerakan lambung yang mendorong pencernaan, mengurangi mobilitas, dan mengambil lebih banyak obat yang dapat mengurangi kesehatan usus.
3.Tingkat aktivitas
Peristaltik adalah gerakan usus internal yang mendorong bahan makanan yang dicerna ke depan untuk dihilangkan saat buang air besar. Anda dapat membantu gerakan dengan aktivitas fisik, seperti berjalan atau melakukan latihan lain.