![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/04/Malio1.jpg?resize=600%2C336&ssl=1)
JOGJA – Kekayaan budaya yang dimiliki oleh Provinsi DIY akan menjadi isu utama yang diangkat dalam menyelenggarakan Rakernas pertama IHGMA (Indonesia Hotel General Manager Association) di DIY.
Hal tersebut senada dengan tema yang diusung dalam Rakernas IHGMA kali ini, yaitu mengusung budaya sebagai salah satu nilai pariwisata untuk pengembangan pariwisata di kancah internasional.
Ketua Umum IHGMA, Wisnu Handoko, memaparkan bahwa pariwisata Indonesia seharusnya mempunyai ciri khas salah satunya adalah dari aspek budaya.
IHGMA juga menginginkan, hotel di Indonesia harus mempunyai ciri khas budaya yang bersumber dari nilai kearifan lokal.
“Dengan budaya, wisatawan menjadi tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai sejarah dan nilai-nilai budaya daerah setempat, termasuk seperti halnya di Jogja, yang setiap hari Kemis Pahing mengenakan baju daerah,” terang Wisnu, Jumat (13/4/2018).
Ditambahkan Wisnu, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mendukung dengan adanya Rakernas IHGMA tersebut dan memberikan beberapa masukan perihal keterkaitan budaya dan daya tarik pariwisata di DIY.
“Seperti apa yang dikatakan saat audiensi tadi, Ngarsa Dalem tetap mempertahankan tradisi luhur di DIY untuk tetap dilaksanakan dan tidak boleh dihilangkan, jika itu tetap dilaksanakan, akan menjadi daya tarik wisata lokal maupun asing,” lanjut Wisnu.
Dalam Rakernas IHGMA kali ini, diperkirakan setidaknya 400 peserta dari 25 seluruh cabang di Indonesia akan turut hadir meramaikan.