Tabrak wae..Tabrak wae, Pak…
Salahmen ngeyel…Parkir sembarangan….
Terdengar teriakan banyak orang dari segala penjuru ketika kereta Batara Kresna yang hendak melintas di depan rel Beteng Trade Center (BTC) Solo terhalang oleh sebuah motor dan sebuah mobil, Kamis (19/4/2018) sekitar pukul 13.25 WIB. Kedua kendaraan berwarna putih itu tepat melintang parkir sembarangan di atas rel kereta yang menjadi jalan kereta Batara Kresna dari Wonogiri menuju Purwosari itu.
Sang masinis dibantu sejumlah kru kereta Batara Kresna langsung turun dan tampak bergegas memindahkan motor Honda matic dengan plat AD 2619 PH . Batara Kresna pun melaju sesaat dan akhirnya berhenti total karena mobil Datsun AD 8524 DM tak kunjung ditemui pemiliknya.
Di sinilah ,ratusan pengunjung,pedagang dan reseller yang sedang ada di BTC tumpah ruah keluar dan menyaksikan pemandangan itu.Tak sedikit yang mengabadikan peristiwa yang menjadi hiburan itu dengan ponselnya.Teriakan semakin keras dan beraneka ragam.
“Wis pak,tabrak wae ben kapok..”
“Sing nduwe nendi Iki,ora metu-metu,”.
Ironisnya mobil tersebut berada hanya sekitar 3 meteran dari palang tulisan Dilarang Berhenti di atas rel kereta api di sepanjang Jalan Mayor Sunaryo.
Salah seorang karyawan batik,Jono yang keluar sebentar dan turut melihat tontonan itu terlihat gregetan.
“Wis bola-bali dikandani ngeyel,di sini kerap lho kayak gini,mobil nekat dan ngeyel parkir di rel ,padahal kereta pasti lewat. Seminggu tiga kali ada kayak gini,” ucapnya.
Senada diamini Ook,salah satu pedagang kaki lima di seputar BTC. Ia bersama pedagang bahkan para tukang parkir pun tak jarang mengingatkan pengendara mobil,atau motor agar jangan parkir di rel. Mengganggu perjalanan kereta api.
“Banyak yang ngasih tau,tapi mereka nekat dan bilang cuma sebentar,ambil dagangan,atau jemput siapa gitu di dalam BTC.Ya sudah kami gak bisa melarang,”terangnya.
Bahkan pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM , belasan pedagang kaki lima yang menggunakan gerobak dan biasanya berjualan camilan itu lebih sadar diri.Mereka buka dasaran saat pagi di seberang utara,namun ketika kereta Batara Kresna sudah lewat dari Wonogiri menuju Purwosari,mereka baru memindahkan gerobak dagangannya ke arah selatan.
Ada sekitar 10 menitan ketika kru kereta api dibantu sejumlah warga mencoba mendorong mobil tersebut ke tengah,agar kereta bisa lewat.Namun untunglah,tak selang lama mobil derek Dishub kota Surakarta datang dan lantas menderek mobil tersebut ke kantor Dishub.Hingga lambaian tangan dan tepuk tangan penonton terdengar,sang pemilik kendaraan tak tampak batang hidungnya.
Alih-alih budaya nekat dan semaunya sendiri, salah seorang tukang parkir di seputar BTC justru merespons tindakan supir mobil itu sebagai tindakan yang malah merugikan.
“Gak mau parkir, alasannya gak mau bayar Rp 5.000,eh tapi kalau ngeyel kayak gitu tadi,akhirnya mobil di derek Dishub,denda banyak,nebusnya lebih mahal,”terangnya. Kiki Dian