Beranda Daerah Sragen Misteri Korban Tewas Ritual Gunung Kemukus. Korban Sempat Bilang Nggak Kuat Sebelum...

Misteri Korban Tewas Ritual Gunung Kemukus. Korban Sempat Bilang Nggak Kuat Sebelum Kemudian….

Tim Polsek Sumberlawang dan Inafis Polres Sragen saat mengevakuasi jasad pria yang tewas saat ritual di Gunung Kemukus, Jumat (13/4/2018) dinihari. Foto/Wardoyo
Tim Polsek Sumberlawang dan Inafis Polres Sragen saat mengevakuasi jasad pria yang tewas saat ritual di Gunung Kemukus, Jumat (13/4/2018) dinihari. Foto/Wardoyo

SRAGEN – Misteri tewasnya salah satu pengunjung asal Jatim saat melakukan ritual di Gunung Kemukus, Jumat (13/4/2018) perlahan mulai terungkap. Sugito (45) pengunjunh asal Magetan,  Jatim itu ternyata sempat mengeluh tak kuat sebelum kemudian ditemukan tergeletak tak bernyawa.

“Jadi korban ini awalnya ritual dengan dua temannya. Mereka sempat jalan dari Sendang Ontrowulan yang ada di bawah lalu mau naik untuk ritual di makam yang di atas.  Korban sempat bilang aku nggak kuat, ” papar Kapolsek Sumberlawang AKP I Ketut Putra mewakili Kapolres Sragen,  AKBP Arif Budiman,  Minggu (15/4/2018).

Menurut Kapolsek,  korban diketahui berprofesi sebagai petani. Korban ritual bersama dua orang temannya.

Baca Juga :  Konflik Tanah Kuburan Warga Desa Trombol Mondokan Dengan Desa Suwatu Tanon Memanas

Korban tewas tergeletak saat berlutut melakikan ritual di Gunung Kemukus. Menurut Kapolsek,  korban sempat diketahui memiliki riwayat penyakit diabetes dan jantung.

“Dugaannya kelelahan mungkin karena jalan, ” tukasnya.

Seperti diberitakan, korban ditemukan tewas mendadak tepat pada pukul 24.00 WIB. Sontak semua pengunjung yang memadati lokasi makam dan warga langsung geger berhamburan mendekat.

Data yang dihimpun di lapangan,  warga Dukuh Mojorejo itu sebelumnya diketahui datang bersama rombongan dua temannya sekitar pukul 23.00 WIB.

Begitu tiba,  korban dan temannya langsung menuju ke Sendang Ontrowulan untuk bermeditasi. Wardoyo

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.