Beranda Daerah Sragen PT SNJ Ingkar Janji, Warga 11 RT di Masaran Sragen Demo Blokir...

PT SNJ Ingkar Janji, Warga 11 RT di Masaran Sragen Demo Blokir Tol Soker. Bawa Papan “Banjir Terus, Kasihan Anak Cucu Kami”

 

 

Anggota DPRD Sragen, Sugimin (kiri) saat mengawal Ketua RT dan tokoh masyarakat serta warga di Desa Masaran yang berunjuk rasa dengan turun memblokade jalur Tol Soker wilayah Masaran menuntut pembuatan gorong-gorong dan sudetan untuk menghentikan banjir, Selasa (3/4/2018). Foto/Wardoyo

SRAGEN-  Warga di 11 RT di Desa Masaran,  Kecamatan Masaran, Sragen kembali turun menggelar demo memblokade jalur Tol Solo-Kertosono (Soker) wilayah setempat,  Selasa (3/4/2018) pagi. Mereka menagih janji PT Solo Ngawi Jaya (SNJ)  dan Waskita yang tak segera membangun gorong-gorong dan sudetan pembuangan air yang selama ini memicu banjir bandang di perkampungan warga.

Aksi demo dilakukan dengan memblokade jalur tol baik dari arah Solo maupun Sragen. Warga dan tokoh masyarakat dari berbagai RT itu juga menuntut PT SNJ dan Waskita menghentikan proyek overpass Pringanom sebelum gorong-gorong dan saluran dilebarkan sesuai kesepakatan.

“Kami hanya menuntut hak dan janji dari PT Waskita,  PT SNJ dan Virama Karya yang sudah menyepakati 8 poin tuntutan warga pada pertemuan 15 Maret lalu. Kesepakatannya akan diselesaikan akhir Maret. Lha ini sudah April belum ada realisasi. Kalau memang ada kendala,  kendalanya apa,” ujar Ketua RT 22 sekaligus koordinator aksi, Ali Wiyanto.

Menurutnya dari 8 poin tuntutan yang disepakati diantaranya pembuatan gorong-gorong RCV U dua meter menembus sungai induk, kemudian saluran pembuangan dari Dukuh Pakis dengan RCV U 2 meter dan beberapa tuntutan lainnya.

Akan tetapi,  sudah hampir dua pekan berlalu,  belum ada realisasi. Ali menguraikan tuntutan warga sebenarnya juga sudah disuarakan sejak 2016 namun tak pernah digubris PT SNJ.

Baca Juga :  Detik-detik Akhir Kampanye Pilkada 2024 Kyai NU di Sragen Pilih Dukung Bowo - Suwardi Ini Alasannya

Padahal dampak pembangunan Tol Soker telah menyengsarakan warga di 11 RT di Masaran karena kampung berubah jadi langganan banjir bandang.

“Dulu kalau hujan air bisa melompat ke barat lewat saluran. Setelah ada jalan tol, air nggak bisa lewat sehingga menjadi banjir. Dulu 2016 sudah banjir besar dan 2018 banjir lebih dahsyat sampai ketinggian sebahu di jalan kampung bahkan masuk rumah juga,” terangnya.

Proses mediasi PT SNJ dan Waskita dengan warga yang berdemo di Tol Soker Masaran, Selasa (3/4/2018). Foto/Wardoyo

Warga yang kesal juga membawa papan berisikan tulisan menyindir. “Banjir Terus Kasihan Anak Cucu Kami.

Aksi demo juga dikawal anggota DPRD asal Masaran, Sugimin yang jalan kampungnya juga berubah jadi langganan banjir sejak ada Tol Soker.  Legislator asal Golkar itu meminta PT SNJ selaku pengelola Tol Soker untuk konsisten menindaklanjuti kesepakatan yang sudah dibuat terkait tuntutan warga.

Sebab pada pertemuan terakhir,  PT SNJ, Waskita dan Virama Karya di hadapan warga sudah menyanggupi akan menyelesaikan pengerjaan gorong-gorong dan sudetan RCV U dengan tidak mematikan saluran yang ada tapi malah dilebarkan agar air bisa terbuang.

“Kami berharap secepatnya direalisasi karena sudah ada kesepakatan. Warga prinsipnya mendukung proyek Tol Soker karena ini juga program nasional dan untuk kepentingan masyarakat juga.  Tapi tolong hak dan aspirasi warga yang kebanjiran ini juga jangan diabaikan. Karena seumur-umur wilayah kami banjir ya baru sejak adanya Tol ini, ” tukasnya.

Baca Juga :  RSU Hastuti Sragen Resmi Dibuka oleh Bupati Yuni, Menjadi RS Ke-13 di Kabupaten Sragen

Sementara setelah ditunggu,  perwakilan PT SNJ,  Johan akhirnya tiba. Demo berangsur mereda setelah Kapolsek AKP Mujiono turun bersama Danramil Kapten Agus memfasilitasi dengan mediasi.

Di hadapan warga ia berjanji akan segera mengerjakan kesepakatan dalam waktu seminggu.  Sementara Humas PT Waskita,  Budi Purnomo mengatakan pihaknya hanya sebagai pelaksana saja dan sejauh ini belum mendapat perintah dari PT SNJ. Wardoyo