JOGJA–Aksi Bela Bangsa akan digelar di Titik Nol Kilometer Jogja pada Jumat(1/6/2018) dengan perkiraan jumlah peserta sebanyak 5.000 orang yang berasah dari Jogja dan Jawa Tengah. Amien Rais yang sedianya menjadi salah satu pembicara tersebut batal hadir.
“Kami juga akan kerahkan 700 personel keamanan dan 300 personel kebersihan untuk menjaga acara itu tetap berjalan damai, aman, dan bersih,” kata koordinator Aksi Bela Bangsa, Dwi Kuswantoro, dalam konferensi pers di Yogyakarta, Rabu(30/5/2018).
Rencana aksi tersebut sempat heboh di media sosial karena turut mengusung wacana #2019GantiPresiden dan rencananya akan dihadiri oleh politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais. Menurut panitia, saat aksi itu diisukan sebagai gerakan negatif.
Dwi menuturkan, aksi itu di media sosial diplintir sebagai aksi yang bertentangan dengan Pancasila. Bahkan, muncul ajakan agar warga menjauhi Titik Nol Kilometer. Alasannya, aksi ini akan berbarengan dengan gesekan massa dari kelompok lain yang juga menggelar aksi di tempat dan jam yang sama.
Pada 1 Juni 2018, yang merupakan dengan Hari Lahir Pancasila, kelompok masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Yogyakarta juga akan menggelar aksi bertajuk Jogja Benteng Pancasila. Menurut Dwi, aksi itu sebenarnya adalah upaya mengkritisi pemerintah yang dinilai belum menjalankan amanah Pancasila yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Masalah bangsa masih banyak, ketimpangan dan kemiskinan masih membuat bangsa ini jauh dari keadilan sosial. Kami ingin kembalikan Pancasila sebagai ruh bangsa melalui perubahan kepemimpinan nasional,” ujarnya.
Aksi Bela Bangsa ini juga sempat dipersepsikan sebagai kegiatan tokoh-tokoh yang selama ini mendukung gerakan politik #2019GantiPresiden. Sedangkan kelompok lainnya yang akan menggelar aksi di Titik Nol Kilometer berisi para pendukung pemerintahan Jokowi.
“Kami tegaskan aksi ini bukan inisiatif perorangan atau partai politik, tapi tokoh masyarakat Yogya yang gelisah pada pengelolaan negara yang jauh dari amanat kemerdekaan,” ucap Dwi.
Dwi menuturkan aksi ini didukung berbagai elemen umat Islam dan elemen kebangsaan yang telah berkomitmen mengerahkan massa serta anggota masyarakat secara pribadi. “Kami menyayangkan adanya framing media yang seolah aksi ini atas inisiatif tokoh tertentu seperti Pak Amien Rais, bukan Pak Amien Rais penggagasnya,” ujarnya.
Dwi menegaskan panitia mengundang Amien Rais sejak jauh hari agar bisa hadir dalam aksi Bela Bangsa itu karena kapasitasnya sebagai warga Yogya dan pemikirannya berguna untuk bangsa ini. “Awalnya kami undang Pak Amien pada tanggal 11 Mei, namun kami undur menjadi 1 Juni. Padahal, saat itu beliau sudah di tanah suci untuk umrah,” ujarnya.