Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Innalillahi… Tak Tahan Dengan Keadaan, Warga Karangmalang Sragen Nekat Bunuh Diri Nyemplung Sumur

Kapolsek Karangmalang, AKP Mujiono (dua dari kanan) saat memimpin doa dan penyerahan jasad korban bunuh diri ke sumur di Kedungwaduk, Sabtu (26/5/2018). Foto/Wardoyo

SRAGEN- Warga Karangmalang kembali dikejutkan dengan aksi bunuh diri. Setelah siswa SMKn 2 Sragen beberapa waktu lalu, kali ini giliran warga Desa Kedungwaduk digegerkan dengan aksi bunuh diri yang dilakukan Ngadiyo (45) warga Dukuh Sumbermulyo RT 8/6, Sabtu (26/5/2018) pagi.

Pria paruh baya itu nekat mengakhiri hidupnya dengan menceburkan diri ke dalam sumur milik tetangga sebelah rumahnya,  Senen (58). Jasad pria malang itu ditemukan sekitar pukul 06.00 WIB melalui evakuasi tim SAR Himalawu dibantu Polsek setempat serta warga.

Kedalaman sumur yang mencapai 20 meter sempat membuat proses evakuasi berjalan beberapa waktu. Data yang dihimpun di lapangan, aksi bunuh diri itu diketahui kali pertama oleh istri pemilik sumur,  Saminem (56).

Sekira pukul 06.00 WIB, ia tiba-tiba dikejutkan dengan suara benda jatuh ke dalam sumur dengan cukup keras. Mendengar hal itu,  ia langsung berlari menuju sumur. Ia curiga lantaran sumur sebelumnya sudah ditutup pakai asbes.

Kecurigaannya langsung dilaporkan ke Ketua RT, Sutarno. Karena merasa ada kejanggakan,  Ketua RT dan warga berinisiatif mengecek ke dalam sumur.

Hingga akhirnya ditemukan jasad korban sudah mengapung dalam kondisi tak bernyawa.

Kapolres Sragen,  AKBP Arif Budiman melalui Kapolsek Karangmalang,  AKP Mujiono menyampaikan sesaat usai mendapat laporan,  pihaknya bersama tim langsung menuju lokasi. Dengan berkoordinasi bersama Tim SAR Himalawu,  PMI dan relawan lainnya,  kemudian dilakukan evakuasi mengangkat jasad korban dari kedalaman.

“Jasad korban berhasil dievakuasi beberapa saat kemudian. Dari hasil olah TKP dan visun medis,  tidak ditemukan tanda kekerasan atau penganiayaan di tubuh korban,” paparnya ditemui di lokasi kejadian.

Dari keterangan keluarga,  korban diduga kuat sengaja mengakhiri hidupnya. Hal itu diduga dipicu rasa depresi berat karena tak tahan dengan keadaannya yang didera sakit menahun.

Karena pihak keluarga sudah menerima sebagai musibah,  jasad korban akhirnya langsung diserahkan ke kerabat untuk dimakamkan. Wardoyo

Exit mobile version