KARANGANYAR- Hingga saat ini, jalan penghubung antara Kecamatan Tasikmadu dan Kecamatan Kebakramat, di Kaling Tasikmadu yang ambrol diterjang banjir bandang beberapa waktu lalu belum juga ada tanda-tanda dibangun.
Para pengguna jalan yang melintasi kawasan itu pun harus ekstra hati-hati, terutama pada malam hari.
“ Kita harus hati-hati mas. Kendaraan yang melintas juga harus antri. Yang paling mebahayakan itu pada malam hari, karena penerangan yang kurang,” kata Andri, salah satu pengguna jalan, Kamis (10/05/2018).
Hal yang sama dikatakan Joko, warga Desa Alastuwo. Pria yang sehari-hari menggunakan sepeda motor ini, mengaku was-was jika bepergian pada malam hari. Karena jalan penghubung yang terputus ini sangat rawan dan kurang penerangan.
“ Kami berharap agar jaan penghubung dua kecamatan ini segera dibangun. Apalagi ini menjelang lebaran,” harapnya.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi, sekretaris daerah (Sekda) Karanganyar, Samsi mengatakan, pembangunan jalan penghubung yang terputus ini, masih dalam proses lelang. Menurut Samsi, anggaran yang digunakan untuk pembangunannya, melalui mekanisme mendahului anggaran sebesar Rp 2,5 miliar.
“ Saat ini masih dalam proses lelang. Kita tunggu saja. Yang jelas pasti dibangun,” kata Samsi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, akibat Tingginya intensitas hujan yang mengguyu Kabupaten Karanganyar, berdampak kepada ambrolnya jalan penghubung antar desa di dua Kecamatan, yakni, kecamatan Tasikmadu dan Kebakramat, tepatnya di perbatasan antara Desa Kaling dan Desa Alastuwo, putus. dan tidak bisa dilalui. Untuk sementara, DPUPR, membangun jembatan darurat agar dapat dilalui. Wardoyo