

SRAGEN- Insiden kerusuhan di Rutan Mako Brimob Depok yang menewaskan lima personel Brimob oleh napi teroris, memantik empati massif dari elemen masyarakat di Sragen. Ungkapan itu tergambar dari ucapan belasungkawa lewat karangan bunga yang mendadak membanjiri halaman Polres Sragen, Jumat (11/5/2018).
Puluhan karangan bunga itu terlihat menghiasi setiap sudut halaman Polres Sragen. Dari pantauan di lokasi, karangan bunga itu datang dari berbagai elemen masyarakat dari perkumpulan, komunitas hingga instansi pemerintah.
Ada paguyuban Kades di Ngrampal, Dandim 0725/Sragen, PSHT, pengusaha beras, Senkom hingga komunitas warga sragen seperti Kumpulan Wong Sragen (KWS) dan komunitas lintas elemen Angkringan Shopping Community (Ashoco) Jarang Pulang.

Selain ucapan turut berduka cita atas gugurnya 5 anggota Brimob dalam tugas di Mako Brimob, sebagian juga menuliskan kalimat dukungan untuk Polri.
Seperti karangan bunga dari Senkom yang menulis Dukung Polri Basmi Terorisme di tanah air. Total ada 26 karangan bunga berbagai ukuran. Diperkirakan karangan bunga itu akan terus mengalir.
“Sangat bagus. Itu menunjukkan rasa empati dan kepedulian masyarakat terhadap kinerja Polri. Masyarakat juga mendukung Polri memberantas terorisme,” papar Agung, warga Sragen yang berdomisili di sekitar Polres Sragen saat dimintai tanggapan soal banjir karangan bunga pascainsiden Mako Brimob itu. Wardoyo