SRAGEN- Kecelakaan maut di Jalan Solo-Sragen tepatnya di Dusun Nglarangan, Kecamatan Kebakramat, yang menewaskan buruk pabrik PT Suburtex asal Masaran, Sragen Sabtu (02/06/2018) pagi meninggalkan duka mendalam bagi kerabat dan teman-teman kerjanya. Namun, kepergian buruh malang bernama Khoiril Afandi (23) itu sempat menyisakan tanda tanya seputar keanehan hari-hari terakhir korban sebelum kejadian.
Menurut keterangan rekan-rekan kerjanya, buruh di bagian pengawasan mesin asal Randu Kuning RT 1/1, Krebet Masaran Sragen itu, sehari sebelum kejadian, korban sempat menunjukkan gelagat tak lazim.
Korban yang dikenal pendiam itu sempat berkata di depan teman-temannya dan menyebut kata mati.
“Almarhum anaknya pendiam. Jarang sekali ngomong. Tapi kemarin sebelum kejadian, di pabrik dia memang sempat bilang ke teman-temannya kok do serius men main HP opo arep mati (Kok serius sekali main HP apa akan meninggal). Entah hanya gurauan atau mungkin itu firasat. Yang jelas kami sedih, kehilangan teman baik. Kemarin masih kerja bareng, sekarang sudah nggak ada, ” tutur Nardi, salah satu rekan korban, Minggu (3/6/2018).
Nardi yang asal Kecik, Tanon, Sragen itu menuturkan setelah menerima kabar kepergian rekannya itu, ia dan teman-teman sesama buruh langsung menyambangi rumah duka dan ikut mengantar ke pemakaman.
Ia yang sering satu shift bersama korban, mengaku sangat kehilangan. Soal perjalanan korban hari itu, dari keterangan yang diterimanya, korban baru pulang dari Solo bersama temannya berboncengan dengan sepeda motor.
“Almarhum ini di depan, yang diboncengkan luka dan dibawa ke rumah sakit, ” imbuh Nardi.
Khoiril tewas mengenaskan setelah terlibat kecelakaan dengan bus Harta Sanjaya di Nglarangan, Kebakkramat, Karanganyar. Ia mengendarai sepeda motor Honda Supra AD 4979 KN, sempat serempetan dengan bus Harta Sanjaya AD 1612 BE yang dikemudikan Hardi Santoso (50), warga Kampung Baru RT 1 RW 4, Kecamatan Pasarkliwon, Solo.
Serempetan tersebut mengakibatkan pengendara sepeda motor terjatuh dan membentur aspal yang berujung korban meninggal dunia di lokasi kejadian.
Kecelakaan bermula saat bus dan sepeda motor tersebut sama-sama berjalan dari arah selatan (dari arah Solo) ke utara (menuju arah Sragen). Posisi bus berjalan di depan sebelah kiri lajur jalan, sementara sepeda motor melaju di belakang bus sebelah kanan.
Korban berupaya mendahului bus dari sisi kanan. Namun karena tidak dapat menguasai laju sepeda motornya, langsung menyerempet bus.
“Dugaan sementara karena pengendara sepeda motor tidak bisa menguasai laju kendaraan, sehingga nyerempet bodi bus sisi kanan,” kata Kanitlaka Satlantas Polres Karanganyar Iptu Sutarno, mewakili Kasatlantas AKP Ahdi Rizaliansyah, Sabtu (02/06/2018).
Menurut Kanit Laka, Sat Lantas yang tiba dilokasi, langsung melakukan evakuasi dan membawa jasad korban ke RSUD Karanaganyar, sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.
“Kami masih melakukan penyelidikan atas kasus ini dengan meminta keterangan sejumlah saksi utnuk menegetahui penyebab pasti kecelakaan,” ujarnya. Wardoyo