Jepang Ciptakan Sejarah Bisa Lolos Babak 16 Besar Berkat Aturan Fair Play. Begini Aturannya?

    Para suporter Jepang saat mendukung timnya di ajang Piala Dunia 2018. Foto: fifa.com
    Para suporter Jepang saat mendukung timnya di ajang Piala Dunia 2018. Foto: fifa.com

    JOGLOSEMARNEWS-Timnas Jepang menjadi satu-satunya wakil Asia yang mampu lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2018. Meskipun pada pertandingan terakhir di Grup H yang berlangsung di Volgograd Arena, Volgograd, Rusia, dikalahkan Polandia 0-1.

    Dalam klasemen akhir Grup H, Jepang berada di urutan kedua, sementara Kolombia, yang pada saat sama menang 1-0 atas Senegal, tampil sebagai juara grup dan lolos ke babak 16.

    Sebenarnya Jepang dan Senegal sama-sama memiliki nilai 4 dan juga memiliki selisih gol yang sama. Kedua tim juga bemain imbang 2-2 pada pertandingan grup H.

    Namun Jepang berhak lolos berdasarkan perhitungan “fair play” yang antara lain dihitung dari jumlah kartu kuning. Jepang hanya empat kali kena kartu kuning, sedangkan Senegal enam kali.

    Senegal menjadi tim pertama yang tersingkir oleh metode “poin fair play” yang baru diperkenalkan pada Piala Dunia 2018 ini. Tersingkirnya mereka membuat tak ada tim Afrika di babak 16 besar. Ini untuk pertama kalinya terjadi sejak di sistem 16 besar dipakai pada 1982.

    Yuto Nagatomo dkk melaju ke fase 16 besar memang dengan jalan berbeda dari tim-tim lain yang sudah lebih dulu menyegel tiket ke fase gugur.

    Timnas Jepang jadi kontestan pertama dalam sejarah Piala Dunia, yang memastikan lolos ke fase 16 besar dengan keunggulan dari penghitungan poin fair play. Kali ini secara khusus, ditentukan melalui kartu kuning yang dikoleksi pemain.

    Dalam menentukan peringkat akhir tim dalam satu grup, FIFA menerapkan urutan sebagai berikut: Yang pertama, poin. Kedua, selisih gol. Ketiga, jumlah mencetak gol (jika ada tim yang sama). Keempat, poin di atara tim terkait. Kelima, selisih gol di antara tim terkait. Lalu yang keenam, jumlah mencetak gol di antara tim terkait. Ketujuh, poin fair play. Dan kedelapan, undian.

    Dalam kasus Timnas Jepang, dari tiga pertandingan penyisihan Grup H, Samurai Biru memiliki poin sama seperti yang dikoleksi Senegal, yakni empat. Selisih gol kedua tim juga sama, nol, lantaran memasukkan empat gol namun kemasukkan empat gol.

    Maka penentuan menggunakan sistem poin fair play diterapkan. Jepang unggul karena dalam tiga pertandingan, mereka hanya mengoleksi empat kartu kuning sedangkan Senegal, enam kartu kuning.

    Sesuai aturan, satu kartu kuning mendapat satu poin, dua kartu kuning mendapat tiga poin, kartu merah langsung mendapat empat poin, dan lima poin untuk dua kartu kuning yang disusul kartu merah. Poin lantas diakumulasi untuk mendapatkan tim yang mengoleksi poin paling sedikit.

    Senegal juga mengukir sejarah sama halnya Timnas Jepang. Hanya, tim besutan Aliou Cisse ini bakal dikenang sebagai tim pertama di Piala Dunia yang tereliminasi akibat penerapan poin fair play.(marwantoro | FIFA)