Mengenakan pakaian berbahan katun dan jeans, sudah biasa. Tapi bagaimana dengan pakaian berbahan limbah kulit pisang, nanas dan tebu? Dengan inovasi terbaru ini, tak lama lagi manusia akan bisa memakainya.
Sebuah penemuan bernama Agraloop; Crop A Porter dalam ajang Global Change Award memungkinkan hal ini terjadi. Teknologi ini memungkinkan limbah sisa panen beberapa komoditas menjadi bahan pakaian ramah lingkungan.
Penemuan ini memenangkan hadiah sebesar 1 juta Euro atau sekitar 16,5 milyar rupiah. Dilansir dari Huffington Post, CEO dan Co-Founder Circular Systems yang menciptakan teknologi Agraloop, mereka berangkat dari keresahan melihat limbah panen.
Sisa-sisa limbah pascapanen mulai dari daun hingga kulit nanas dan pisang biasanya dibakar atau dibiarkan hingga membusuk. Akibatnya, karbon dioksida dan metana dalam jumlah besar semakin memperparah pemanasan global.
Cara kerja Agroloop adalah dengan memakai limbah untuk menyuburkan tanaman yang akan digunakan untuk membuat bahan pakaian. Ke depannya, industri ini akan menyerap tenaga kerja di wilayah pertanian dalam jumlah sangat besar.
Jadi, selain menyumbang kebaikan untuk Bumi, mereka juga menyelamatkan banyak keluarga yang tidak memiliki mata pencaharian.