![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/06/perangkat_desa1.jpg?resize=496%2C297&ssl=1)
SRAGEN- Pembukaan lowongan pengisian perangkat desa (Perdes) di 192 desa di Sragen, disambut animo tinggi dari masyarakat. Data di Pemkab mendeteksi sejauh ini sudah ada 2.200 warga yang mencari persyaratan SKCK untuk mendaftar.
“Hari ini, laporan dari Pak Sekda, yang mencari SKCK untuk mendaftar perangkat desa sudah 2.200 orang. Ini menunjukkan animo masyarakat sangat tinggi, ” papar Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Selasa (26/6/2018).
Didampingi Wabup dan Sekda, Yuni mengungkapkan karena pendaftaran masih dibuka sampai 6 Juli 2018, ia memperkirakan jumlah pendaftar untuk lowongan Perdes bisa mencapai 4.000 orang.
Dalam kesempatan itu, ia mengatakan untuk penilaian nantinya akan dilakukan dengan menggabungkan nilai PDLT dari desa dengan nilai ujian yang diselenggarakan oleh pihak ketiga atau tim LPPM akademis.
Nilai PDLT mendapat porsi 20 %, 50 % hasil ujian tertulia dan kompetensi dasar dari pihak ketiga. Menurut Yuni, rumusan penilaian itu sudah dituangkan dalam Perbup.
Rekrutmen kali ini digelar di 192 desa dengan membuka 581 formasi. Mulai dari kaur, kasie, kebayan hingga Sekdes.
“Penentu keputusan ada di pihak ketiga dan desa. Pemkab hanya bertugas monitoring saja, ” katanya.
Ia meminta untuk masyarakat tidak percaya janji siapapun yang mengatasnamakan siapapun. Baik itu keluarga terdekatnya, relawan atau koleganya dalam bekerja maupun PNS.
Yuni mengakui sudah banyak keluhan soal oknum yang mengklaim bisa membantu meluluskan dengan imbalan uang.
Sementara, kabar yang berkembang di lapangan, sejumlah oknum dari internal desa, oknum mengaku relawan pemenangan semasa Pilkada memang sudah bergerilya mendekati calon pendaftar.
Mereka beraksi dengan menawarkan bisa meloloskan dengan tarif berkisar Rp 200-500 juta. Bahkan kabar yang beredar di warga, untuk jabatan Sekdes atau carik sampai angka Rp 750 juta di Taraman, Sidoharjo dan beberapa desa dengan bengkok subuf. Wardoyo