WONOGIRI-Pengunjung mulai memadati Museum Karst Indonesia di Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, saat musim libur Lebaran 2018.
Namun demikian, para pengunjung berharap segera dilakukan perbaikan terhadap museum tersebut. Pasalnya banyak bagian museum yang mengalami kerusakan.
“Berwisata sekaligus mengajarkan pengetahuan tentang kondisi geologi di Wonogiri dan sekitarnya, sekalian agar anak-anak tahu kehidupan zaman pra sejarah,” ungkap salah satu pengunjung, Deviana, Selasa (19/6/2018).
Sayang, menurut dia, tidak semua bagian museum bisa diakses pengunjung. Bagian-bagian itu, seperti pintu utama, lobby utama, atau replika gua. Hal itu merupakan dampak banjir yang menggenangi museum di pengujung 2017 lalu.
“Mohon segera diperbaiki, eman-eman,” jelas dia.
Koordinator Museum Karst Indonesia, Dwi Eko Rukmini mengungkapkan, pintu masuk pengunjung melalui bagian belakang museum karena pintu utama di bagian depan gedung tersebut masih rusak dan amblas. Selain itu ada beberapa bagian gedung yang tidak boleh dilewati karena rusak dan amblas. Antara lain pintu utama di depan gedung, lobi gedung, dan replika gua di lantai satu gedung.
Pihak Badan Geologi berencana memperbaiki bangunan museum tersebut. Mereka akan menurunkan konsultan perencana perbaikan terlebih dahulu guna mengetahui secara detail kerusakan dan cara perbaikannya. Aris Arianto