Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Kumpulkan Warga Macanmati, Dandim Sragen Minta Semua Babinsa Ikut Sosialisasikan Cinta Rupiah

Sosialisasi cinta rupiah oleh Kodim Sragen dan BI Solo di Macanmati, Klandungan, Ngrampal. Foto/Wardoyo

SRAGEN- Puluhan warga Dukuh Macanmati, Klandungan, Ngrampal mendapat pengalaman berharga ketika dikumpulkan mendadak oleh personel TNI, Sabtu (28/7/2018) malam. Bukan untuk apa-apa,  rupanya warga malam itu dikumpulkan untuk mendapatkan sosialisasi soal uang rupiah.

Sosialisasi diprakarsasi Kodim Sragen dengan menghadirkan petugas Bank Indonesia (BI) Solo. Sosialisasi ditempatkan di rumah salah satu warga, Pak Setu di Dukuh Macanmati RT 13, Klandungan.

Dandim 0725/Sragen, Letkol Arh Camas Sigit Prasetyo malam itu turut hadir langsung bahkan memberikan wejangan kepada warga. Ia mengatakan Babinsa yang mempunyai wilayah dan bersentuhan langsung dengan warga, diharapkan bisa ikut menyosialisasikan gerakan cinta rupiah.

Menurutnya,  sosialisasi cinta rupiah sebagai sasaran non fisik pada TMMD Sengkuyung Tahap II untuk memberikan pemahaman serta meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap bangsa ini.

Sementara, Asisten Manajer BI Solo, Andi Rahmad menyampaikan rupiah merupakan salah satu identitas dalam suatu negara dan sebagai alat pembayaran yang sah sesuai dengan UU No 7 tentang mata uang. Seperti halnya tentara, menurutnya BI juga punya tugas mengibarkan bendera di pulau terluar tujuanya untuk menjaga agar rupiah tetap berada di negara Indonesia terutama diperbatasan.

Apabila ada mata uang asing yang beredar di pulau-pulau terluar berarti mengakui juga kedaulatan negara asing.

Salah satu gerakan cinta rupiah diwujudkan dengan tidak melipat uang, tidak mencoret-coret uang, tidak mensteples uang, tidak meremas uang dan tidak membasahi uang. Untuk menjaga rupiah salah satunya dengan cara apabila ada kiriman dari TKI diwujudkan dengan rupiah karena di Indonesia tidak bisa digunakan dan dalam hal ini yang diuntungkan adalah pihak Money Changer.

Disampaikan juga cara membedakan uang asli dengan uang palsu yaitu dengan D3. Yakni dilihat uang tersebut akan ada angka yang tersembunyi, diraba yaitu meraba uang di pojok kiri dan kanan maka akan terasa agak kasar dan yang terakhir diterawang, yaitu menerawang uang tersebut maka akan muncul benang dalam uang tersebut.

Dandim Sragen menambahkan lewat sosialisasi itu diharapkan masyarakat di Klandungan bisa menularkan ke warga lain.

Sementara pemilik rumah, Setu Warso mengaku sangat senang rumahnya dijadikan tempat sosialisasi uang.

“Kulo seneng banget pak, didugeni bapak bapak tentara kalih polisi kangge sosialisasi, warga angsal ilmu gratis” paparnya. Wardoyo

Exit mobile version