SRAGEN- Maraknya kabar adanya jaringan lingkaran “broker” dengan tarif ratusan juga yang diduga sengaja disebar dalam penjaringan rekrutmen perangkat desa (Perdes) di Sragen, membuat Pemkab mulai gerah. Pemkab langsung menggelar konferensi pers bahwa akan mendirikan posko pengaduan tentang rekrutmen Perdes.
Selain itu Tim Saber Pungli juga bakal digandeng untuk melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) jika ditemukan proses kecurangan dan suap menyuap.
”Rekrutmen ini dikabarkan ada transaksional, sampai dikatakan ada lingkaran setan. Ini dari Pemerintah Kabupaten Sragen menegaskan rekrutmen sepenuhnya tanggung jawab pemerintah desa,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, Senin (2/7/2018).
Menurutnya, wacana pembentukan posko pengaduan itu dimaksudkan untuk menampung dan mengantisipasi jika ada oknum makelar yang bermain.
Sekda menyampaikan posko pengaduan itu akan digawangi oleh tim dari Bagian Pemerintahan Setda bersama assisten Setda. Posko itu akan sesegera mungkin dibuka.
“Segera nanti kami minta Bagian Pemerintahan membuat SK, ” tukasnya.
Seperti diketahui, penjaringan dan rekrutmen perdes digelar di 192 desa dengan 581 formasi. Pendaftaran sudah dibuka sejak 26 Juni dan akan ditutup Selasa (3/7/2018).
Namun sejak dibuka pendaftaran, kabar miring sudah berembus soal aksi oknum broker atau makelar yang mendekati calon dan menawarkan bisa meluluskan. Mereka beraksi dengan membawa nama sebagai relawan, orang dekat bupati, hingga utusan bupati. Mereka menjanjikan bisa meluluskan asalkan mampu membayar pelicin dengan nominal antara Rp 100 juta, Rp 200 juta, Rp 500 juta bahkan hingga Rp 750 juta.
”Kami berharap para konstestan perdes, tidak mudah terpengaruh dengan oknum yang mengaku dekat dengan bupati, pejabat dan sebagainya,” terang Tatag.
Terkait masalah itu, Pemkab bersama Tim Saber Pungli membuka Posko Pengaduan Perangkat Desa. Posko ini akan ada di setiap desa yang menggelar rekrutmen. Tim Saber Pungli akan bergerak cepat, sehingga keresahan masyarakat terkait oknum nakal dapat diantisipasi.
”Pada prinsipnya kalau ada yang terbukti langsung saja laporkan ke kami,” tandas Tatag.
Tatag menegaskan, tim ini tidak berhubungan dengan Ormas ataupun LSM yang ada di Sragen. Pihaknya membentuk posko ini agar proses pengisian perangkat berjalan fair.
Saat ditanya apakah sudah ada keluhan atau aduan yang masuk soal kabar oknum makelar itu, ia mengaku belum ada.
Inspektur Inspektorat Kabupaten Sragen, Wahyu Widayat menyampaikan dalam rangka rekrutmen perdes, Tim Saber Pungli sudah mengadakan rapat terbatas.
”Kami mengawal proses rekrutmen perdes, jadi saya ingatkan teman-teman di desa tidak bermain-main dalam rekrutmen ini,” kata Wahyu yang juga Wakil Ketua Tim Saber Pungli Sragen ini. Wardoyo