SOLO – Sejak pukul 11.30 WIB, sepanjang jalan Slamet Riyadi sudah dipagari dengan barikade di sisi utara dan selatan. Sebagian anakanak sekolah juga terlihat menggerombol di sana.
Ya, anak-anak sekolah memang diinstruksikan untuk menyaksikan rombongan obor Asian Games. Obor Asian Games mampir di Kota Solo, Kamis (19/7/2018).
Asian Games Torch Relay atau arak-arakan membawa api obor Asian Games ini menjadi introduksi sebelum pagelaran Asian Games dilaksanakan di Jakarta dan Palembang, mulai 18 Agustus mendatang.
Titik awal arak-arakan ini berada persis di bawah Tugu Makutha, Solo. Sejak pukul 10.45, gamelan dan jathilan menjadi penanda kegiatan bakal segera dilaksanakan.
Sejumlah pihak hadir di event ini.
Misalnya Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Kapolresta Solo Kombes Pol Ribut Hari Wibowo, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono dan sejumlah kepala dinas di lingkungan Pemkot Solo dan lain-lain.
Anak-anak sekolah dan ASN di lingkungan Pemkot Solo pun bercampur dengan masyarakat umum menonton di sepanjang rute yang dilewati arak-arakan tersebut, mulai dari Tugu Makutha hingga Balai Kota Solo.
Meski cuaca cukup panas dan kering, hal itu tak menyurutkan semangat mereka menonton event tersebut.
Suara gamelan di bawah Tugu Makutha terus menggema, sehingga event menjadi semakin meriah.
Salah satu penonton, Mahisa Utama (9) mengaku senang menonton kegiatan ini. Dari rumah bahkan ia membawa bendera Indonesia berukuran kecil untuk dibawa menonton lari estafet tersebut.
Sampai di depan, Mahisa mengibarkan bendera yang telah ditalikan ke sebatang kayu kecil.
“Pengen ikut nonton sama teman-teman,” papar siswa SDN Karangasem 2 Solo tersebut.
Mahisa juga mengaku senang dengan olahraga lari. Ia bercita-cita jadi pelari dan mengharumkan nama Indonesia.
“Pengen lari bareng Dian Sastro,” ujarnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Solo Joni Hari Sumantri mengatakan kegiatan ini adalah rangkaian kedua setelah yang pertama dilakukan di Jogja.
“Api Asian Games ini mempertemukan api abadi dari India dan Merapen. Hari ini dibawa ke Solo titik utama di Tugu Makhuta, ke Sriwedari dan bermalam di Balai Kota,” paparnya.
Menurutnya yang akan melaksanakan prosesi kali ini adalah dari Inasgoc, Sponsor dan Pemerintah Kota Solo maupun Pemprov Jateng.
“Ada Kapolda, Pangdam, Gubernur, Wali Kota, dan nanti masuk ke balai kota oleh pak Menteri PUPR Basuki Hadimuljono,” paparnya.
Ia menjelaskan bila rute dari Makutha hingga Balai Kota Solo sepanjang 9,58 kilometer. Prosesi ini melibatkan sejumlah pihak. Di antaranya Toss guard 10 orang dan penyiap kalau terjadi sesuatu tiga orang.
Menurutnya para pelari di antaranya Dian Sastro, Agung Hercules, Rocky Putiray, lalu Wali Kota Rudy dan lain-lain.
“Formasi 1-2-3-4, itu baku dari Inasgoc. Ada pasukan kuda, kereta kencana dan lain-lain. Akan terus menyambung setiap rute,” ungkapnya.
Selain itu ia menuturkan Pemkot Solo ingin ada sisi edukasi dalam kegiatan ini. Caranya dengan anak-anak yang diminta menonton gelaran ini.
“Lalu Linmas, ASN juga ikut,” paparnya.
Disinggung terkait makna lari estafet ini bagi Solo, menurutnya dapat menjadi energi bagi Kota Bengawan.
“Setelah 56 tahun baru hisa ke skni lagi. Ini kesempatan bagi indonesia termasuk Solo memaksimalkan gelaran ini termasuk potensi wisata. Mengenalkan solo ke dunia,” jelasnya. #Tribunnews
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.
