WONOGIRI-Perempuan satu ini berprofesi dokter hewan PNS di Balai Veteriner Jogjakarta. Namun dia peduli terhadap persoalan perempuan dan anak, khususnya di Wonogiri. Dia rela menempuh jarak puluhan kilometer bahkan bolak-balik Jogjakarta-Wonogiri untuk menebarkan virus momong cerdas dan 4 W 5 Sempurna.
Sekilas pandang susah dipercaya jika dia seorang dokter hewan. Penampilannya begitu kalem, keibuan, sangat khas perempuan Jawa. Publik lebih mengenalnya sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Wonogiri sekaligus istri Bupati Wonogiri, Joko Sutopo.
Di balik itu semua, Bu Vera, sapaan akrabnya, adalah sosok yang begitu peduli terhadap persoalan perempuan dan anak. Kepedulian tersebut sudah terbentuk sejak kecil, bukan hanya muncul ketika menjadi istri bupati.
“Orang tua saya selalu menekankan untuk mendidik anak, menjadi perempuan sekaligus ibu yang benar dan cerdas,” ujar Bu Vera, Minggu (22/7/2018).
Penekanan tersebut begitu membekas. Bu Vera berusaha menularkannya ke perempuan di Wonogiri. Kendati untuk keperluan tersebut dia rela harus menempuh perjalanan puluhan kilometer.
“Tidak menjadi soal, setiap Jumat sampai Minggu saya di Wonogiri, kalau ada acara yang penting di luar hari-hari itu saya juga ke Wonogiri. Pekerjaan saya di Jogjakarta, Insyaallah tidak keteteran,” jelas ibu seorang putra bernama Anugerah Baskoro Sutopo ini.
Vera, menyatakan, mindset warga Wonogiri terutama perempuan harus diubah. Yakni dengan mengedepankan hal-hal yang primer terlebih dahulu, yang menjadi masalah pokok, dan yang perlu mendapatkan prioritas penanganan.
Dalam upaya mengubah mindset warga ini, Vera meluncurkan program unggulan 4 W 5 Sempurna, yang dipadukan dengan program pendukung Momong Cerdas. Program unggulan 4 W 5 Sempurna dan Momong Cerdas dirancang lebih fokus dalam menangani persoalan substansial dan hal-hal yang krusial di Kabupaten Wonogiri.
Apa itu 4 W 5 Sempurna? Waras (sehat), Wareg (kenyang), Wasis (pandai dalam olah pikir), Wanggon (tangguh), dan Waskita (cerdas secara sipiritual).
”Marilah mulai melaksanakan program ini dari masing-masing keluarga kita,” tegas perempuan kelahiran 1979 ini.
Sebab, sumber persoalan itu awalnya muncul dari keluarga. Melalui program 4 W 5 Sempurna ini dapat dipilah untuk memfokuskan penggarapan masalah per wilayah. Sebagai contoh, wilayah kecamatan yang selama ini banyak memiliki warga kurang gizi, misalnya, dapat dilakukan pendekatan dengan melaksanakan pembinaan bimbingan mengolah pangan yang bergizi.
”Hal ini penting dilakukan mengingat banyak warga di Wonogiri yang menderita kekurangan gizi,” kata Verawati.
Prioritas perbaikan gizi dapat lebih diutamakan dibandingkan dengan kepentingan sekunder lainnya. Misalnya, kepentingan mengeluarkan biaya untuk gelungan (bersanggul) dan dandan ke salon guna mendatangi perayaan atau peringatan hari besar tertentu. Biaya membuat gelung dapat dialihkan untuk beli kacang hijau, yang kemudian dimasak menjadi bubur sebagai perbaikan gizi.
Manakala program 4 W 5 Sempurna dapat dilaksanakan dengan baik, niscaya akan dapat ikut mendukung percepatan pembangunan dalam kapasitas meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui strata keluarga.
Program Momong Cerdas akan menyelamatkan generasi muda Wonogiri dari ancaman degradasi moral untuk menuju pembentukan generasi unggul bermasa depan. Ketika sudah sehat dan tercukupi kebutuhan primer pangan, sandang, papan, dan pendidikan, masingmasing keluarga melakukan program Momong Cerdas kepada anak keturunannya.
Alumni Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta ini pernah ikut terlibat menangani gajah mengamuk saat magang menjadi dokter hewan di Kebun Binatang Gembira Loka, Jogjakarta. Salah satu rekannya dibelit belalai gajah kemudian diangkat ke atas. Oleh sang pawang rekannya itu diminta untuk berusaha tenang, tidak usah panik. Kemudian, gajah itu dielus-elus sambil sambil menyuruhnya makan. Pawang lantas menyuruh dokter yang lain mengambil pakan, lalu gajah akhirnya luluh dan rekannya itu diturunkan. Aris Arianto