Beranda Daerah Sragen Cerita Kapolres Sragen dan Tradisi Berkurban Sapi Jumbo. Sang Istri Rela Blusukan...

Cerita Kapolres Sragen dan Tradisi Berkurban Sapi Jumbo. Sang Istri Rela Blusukan ke Pelosok Desa Bagikan Jatah Daging Kurbannya ke Warga Miskin

Kapolres Sragen, AKBP Arif Budiman didampingi sang istri dan putranya saat menyerahkan sapi Limosin berukuran jumbo ke panitia kurban di Mapolres Sragen, Rabu (22/8/2018). Foto/Wardoyo
Kapolres Sragen, AKBP Arif Budiman didampingi sang istri dan putranya saat menyerahkan sapi Limosin berukuran jumbo ke panitia kurban di Mapolres Sragen, Rabu (22/8/2018). Foto/Wardoyo

SRAGEN- Memasuki tahun kedua bertugas di Sragen, Kapolres AKBP Arif Budiman kembali melanjutkan tradisinya berkurban. Namun tahun ini momentum hari raya kurban menjadi spesial karena pucuk pimpinan Polres Sragen itu berkurban sapi dengan ukuran jumbo.

Kapolres menyumbangkan dua ekor sapi berukuran jumbo kepada panitia kurban di Mapolres Rabu (22/8/2018). Sapi jenis Limosin berbobot hampir satu ton itu diserahkan secara simbolis setelah salat Idul Adha.

Menariknya, Kapolres didampingi sang istri, Ny Tia Arif Budiman, juga kembali menunjukkan kepiawaiannya untuk menyembelih sapi kurbannya.

“Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan,” ujar Kapolres.

Kapolres Sragen, AKBP Arif Budiman saat menyembelih sapi kurbannya di Mapolres Sragen. Foto/Wardoyo

Kapolres berharap momentum hari raya kurban bisa menjadi wahana refleksi bagi semua pihak dan jajaran, untuk lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Lebih dari itu, ia juga berharap agar momentum kurban bisa semakin meningkatkan derajat keikhlasan semua jajaran dalam menjalankan tugas dan perannya.

Baca Juga :  Teror Menjelang Masa Tenang Pilkada Sragen 2024: Muncul Spanduk Provokatif di Gondang, Sidoharjo, dan Sragen Kota
Foto/Wardoyo

Sementara, Ny Tia Arif Budiman mengakui momentum kurban selalu menghadirkan kesan tersendiri baginya selama mendampingi suami bertugas di Polres Sragen. Selain bisa melanjutkan tradisi menyumbangkan sapi kurban, ia juga terkesan acapkali membagikan daging kurban jatahnya kepada warga miskin di pelosok-pelosok daerah Sragen yang nyaris jarang tersentuh daging.

“Sudah menjadi kebiasaan kami, setiap kurban begini, jatah daging kami biasanya enggak kita masak. Tapi kita bungkusi, nanti saya sama Bapak dan anak-anak keliling membagikan ke warga yang di pelosok. Kita pakai mobil dan bagi sendiri. Bahkan kemarin sampai di daerah pelosok sekali yang kami enggak tahu daerah mana. Setiap ada rumah yang kurang layak, kita berhenti. Sempat trenyuh juga ada nenek-nenek yang waktu kami beri daging, malah kaget dan enggak tahu kalau ini hari raya kurban,” tuturnya saat berbincang di Mapolres. Wardoyo

Baca Juga :  Momen Kaesang Pangarep, Ketua PSI, Temui Ribuan Kader, Milenial dan Gen Z di Sragen, Jawa Tengah