JAKARTA– Elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden ternyata meningkat, bahkan bisa lebih unggul ketimbang Jusuf Kalla, Anies Baswedan maupun Gatot Nurmantyo.
Hal itu tampak dari hasil survei terbaru yang dilakukan Roda Tiga Konsultan. Pada pertanyaan spontan (top of mind) terkait nama cawapres, nama AHY unggul 9,8 persen, menyusul di bawahnya nama Jusuf Kalla 9,3 persen.
Posisi ketiga dan keempat secara spontan ada nama Anies Baswedan 5,3 persen dan Gatot Nurmantyo 4,6 persen.
“Untuk cawapresnya Jokowi, pada pilihan spontan Jusuf Kalla unggul dengan presentase 15,3 persen dan AHY 9,7 persen. Pada pilihan tertutup AHY unggul 15,9 persen disusul Sri Mulyani 7,8 persen dan Mahfud MD 7,5 persen,” ujar Rikola Fedri, Direktur Riset Roda Tiga Konsultan (RTK) di Jakarta, Minggu (5/8/2018).
Untuk cawapres Prabowo, Rikola mengatakan nama AHY mendapat presentase tertinggi sebesar 25,6 persen pada pilihan spontan, disusul Anies Baswedan 12,3 persen. “Ketika responden diberi pilihan nama untuk cawapresnya Prabowo, nama AHY unggul signifikan sebesar 34,1 persen, disusul Anies di posisi kedua dengan 19,5 persen. Sementara nama Ahmad Heryawan hanya dipilih 2,9 persen dan Salim Segaf Al-Jufri dipilih 0,8 persen responden,” ujarnya.
Dari survei itu juga menunjukkan bahwa berdasarkan tingkat kemungkinan mendukung pasangan capres dan cawapres, pasangan Jokowi-Mahfud MD atau Jokowi-AHY paling tinggi di antara Jokowi dengan alternatif cawapres lainnya. Sementara pasangan Prabowo-AHY paling tinggi dibandingkan, Prabowo dan alternatif cawapres lainnya. “Artinya, jika Jokowi memilih Mahfud MD sebagai cawapres dan Prabowo memilih AHY maka kemungkinan pilpres 2019 akan berimbang,” kata Rikola.
Untuk nama calon presiden, survei ini menunjukkan, jika pilpres dilakukan pada saat survei berlangsung dengan pertanyaan spontan, Jokowi dipilih oleh 42,5 persen responden dan Prabowo 21,3 persen. Pada pertanyaan tertutup dengan pilihan nama, Jokowi unggul dengan elektabilitas 48,7 persen disusul Prabowo 26,3 persen. “Kemudian pada simulasi head to head antara Jokowi dan Prabowo, Jokowi unggul dengan elektabilitas 51,6 persen dan Prabowo 30,8 persen,” tutur Rikola.
RTK menggelar survei pada 23 Juli hingga 1 Agustus 2018. Survei ini menggunakan metode stratified systemic random sampling yang melibatkan 1610 responden berusia 17 tahun ke atas. Sampel diambil dari seluruh provinsi di Indonesia dengan responden terdistribusi secara proporsional. Rentang margin of error sebesar 2,5 persen.