JAKARTA – Siapa yang bakal menjadi Ketua Tim Sukses bakal calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Ma’ruf, Ketua Umum PPP, Muhammad Romahurmuziy (Rommy) melontarkan teka-teki.
Ia mengatakan calon ketua tim pemenangan Jokowi – Ma’ruf telah mengerucut menjadi tiga nama. Pemilihan ketua akan dilakukan dalam waktu dekat.
Menurut Romahurmuziy tiga calon ketua tim pemenangan berjenis kelamin pria. Sambil berkelakar, dia mengatakan mereka berinisial M.
“Inisialnya tetap M karena Mas, karena laki-laki,” kata dia sambil tertawa di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/8/2018).
Rommy enggan memberi bocoran siapa tiga nama itu. Namun dia menyatakan calon ketua tim pemenangan bukan berasal dari partai politik. Dari daftar nama itu, ada calon yang berasal kalangan ulama.
Partai koalisi pengusung Jokowi – Ma’ruf, kata dia, masih menanyakan kesiapan calon menjadi ketua tim pemenangan. Dalam waktu dekat, ketiganya akan dipanggil oleh Jokowi. Rommy berharap sebelum akhir pekan ini Jokowi sudah memilih ketua tim pemenangannya.
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang mendukung ketua tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf bukan dari partai politik. Dia tak ingin ketua tim berpihak.
“Biar lebih objektif,” kata dia saat ditanya alasannya.
Tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf hingga saat ini masih dirancang. Beberapa kursi sudah diisi pejabat. Wakil ketua tim pemenangan, misalnya, diberikan kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Lodewijk F. Paulus. Empat wakil ketua lainnya dijabat oleh Sekjen PPP Asrul Sani, Sekjen NasDem Johnny G. Plate, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding, dan Sekjen Partai Hanura Harry Lontung.
Posisi sekretaris tim dipegang oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Dia didampingi Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, dan Sekjen PSI Raja Juli Antoni. Sedangkan bendahara diberikan kepada Ketua Koordinator Bidang Perempuan, Pemuda, dan Inovasi Sosial DPP Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita.
Jusuf Kalla juga masuk dalam tim pemenangan Jokowi – Ma’ruf. Namun perannya belum dipastikan antara sebagai ketua dewan pengarah atau ketua dewan penasehat. Awalnya, Jusuf Kalla diusung semua partai politik sebagai ketua tim pemenangan. Namun JK memilih berfokus kepada tugas pemerintahan dan menggantikan fungsi Jokowi saat kepala negara cuti kampanye.