WONOGIRI–Menyongsong Peringatan HUT RI ke-73, Pemerintah Kabupaten Wonogiri menggelar kegiatan bernuansa membangun rasa bangga dengan kearifan lokal. Yakni Festival Jangan Lombok yang digelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Selasa (7/8/2018).
Sekretaris Daerah Wonogiri Suharno, mengatakan salah satu kekayaan kuliner yang ada di Wonogiri yaitu Jangan Lombok. Jangan merupakan bahasa Jawa yang berarti sayur, sedangkan lombok berarti cabai.
Jangan Lombok merupakan masakan berkuah atau sayur bersantan yang berbahan dasar potongan-potongan cabai hijau besar dan dipadukan irisan cabai rawit, tempe atau tahu dan petai sebagai bahan pelengkap. Jangan Lombok ini merupakan makanan khas masyarakat Wonogiri sejak zaman nenek moyang.
“Jumlah peserta lomba masak jangan lombok ini mencapai lebih dari 50 tim, jumlahnya melebihi target sebelumnya yang hanya 40 tim. Animo peserta luar biasa. Peserta tidak hanya dari perwakilan OPD saja, seluruh Perusda dan Bank-bank yang ada di Wonogiri juga turut berpartisipasi mengikuti komba,” kata Sekda.
Wakil Bupati Wonogiri, Edy Santosa, mengatakan bahwa adakah tugas kita bersama untuk menjaga dan melestarikan kekayaan ragam budaya dan seni tradisi yang tidak hanya menjadi warisan budaya nasional, tetapi telah menjadi kekayaan khazanah budaya dunia. Begitupun dengan Jangan Lombok yang menjadi kekayaan kuliner di Kabupaten Wonogiri.
“Ketika berbagai pihak berlomba-lomba membangun kearifan lokal sebagai aset, sudah sepantasnya jika di Kabupaten Wonogiri juga melakukan hal yang sama. Karena masih ada begitu banyak kuliner khas Wonogiri yang unik, dan belum banyak dunia luar yang mengetahui,“ imbuh Wabup.
Juara 1 festival jangan lombok diraih TP PKK Kabupaten Wonogiri, disusul juara 2 dari Kecamatan Giriwoyo, dan Juara 3 dari BNI Wonogiri. Aris Arianto