SRAGEN- Kemarau berkepanjangan di wilayah Sragen Utara memberikan kisah penderitaan bagi warga khususnya Desa Banyurip, Kecamatan Jenar. Sebagai salah satu desa terpencil dan didera krisis air, penderitaan warga di wilayah ini banyak memantik empati dan kepedulian.
Derita warga tersebut turut menggerakkan elemen Kodim 0725/Sragen untuk menggalang kepedulian. Trenyuh dengan penderitaan warga, Kodim yang dipimpin langsung oleh Dandim, Letkol Arh Camas Sigit Prasetyo, akhirnya tergerak menggelar kegiatan bakti sosial, Kamis (23/8/2018).
Dandim mengatakan kegiatan baksos itu digelar bekerjasama dengan Yayasan Lembaga Bakti Muslim Al Falah dalam rangka HUT TNI ke 73 tahun 2018. Baksos itu juga digelar sebagai rangkaian kegiatan karya bhakti bersamaan dengan HUT TNI.
“Bantuan yang kami berikan adalah solusi yang bersifat temporary dan bukan bersifat permanen. Untuk itu saya berharap Pak Camat atau Pak Lurah bisa berkoordinasi dengan Pasiter untuk melaksanakan TMMD atau karya bakti. Sehingga apa yang menjadi kendala diwilayah Banyuurip segera mendapat solusi yang permanen,” papar Dandim.
Pucuk pimpinan Kodim Sragen itu memaparkan baksos hari itu digelar dengan menyalurkan bantuan berupa 10 tangki air bersih. Sepuluh tangki itu akan dikirimkan secara bertahap sesuai permintaan dari warga yang membutuhkan.
Selain itu ada 3 ekor kambing kurban dan paket sembako yang disalurkan kepada warga miskin di wilayah setempat.
“Ada juga pakaian bekas pantas pakai yang nanti akan dijual dengan harga murah. Selanjutnya uang yang terkumpul dari penjualan disumbangkan untuk pembangunan masjid Dusun Genengsari Banyuurip, Jenar ini,” terang Dandim.Camat Jenar, Suharno menyambut positif kepedulian TNI dan Dandim Sragen terhadap warga Banyurip. Ia mengatakan Dusun Genengsari, Banyurip memang masih dihantui kondisi jalan masih banyak yang rusak.
“Terimakasih Bapak Dandim yang telah memberikan lampu hijau untuk kami mengajukan Karya Bhakti TMMD. Kami akan segera membuat surat pengajuan, untuk Desa Banyurip khususnya Genengsari ini tiap tahun kekurangan air bersih. Sudah dicoba dibor untuk mendapatkan sumber air bersih. Tapi yang keluar air terasa asin dan keruh sehingga tidak layak untuk di konsumsi, mudah mudahan nanti ada solusi dari Pemda,” paparnya. Wardoyo