SOLO – Tiga tahun kedepan atau mulai tahun 2019 hingga 2022 IAIN Salatiga menargetkan dapat menambah sekitar 13 Guru Besar. Dalam rilisnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan IAIN Salatiga, Khaeroni mengatakan program percepatan Guru Besar dinilai menjadi salah satu langkah penting untuk mendapatkan akreditasi perguruan tinggi berpredikat unggul.
“Kami mengusulkan agar Rektor menjadikan program prioritas di tahun 2019,” ujar Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan IAIN Salatiga, Khaeroni saat membacakan salah satu hasil rekomendasi Workshop Tata Cara Penyusunan Anggaran IAIN SalatigaTahun 2019 di Novotel Hotel Solo, Kamis (6/9/2018).
Sekadar diketahui saat ini IAIN Salatiga baru memiliki delapan dosen bergelar profesor. Program percepatan Guru Besar juga diikuti dengan peningkatan kerja sama internasional, riset dan publikasi berskala internasional.
Lebih lanjut workshop yang digelar mulai Selasa (4/9/2018) itu juga menghasilkan rekomendasi tentang sistem penganggaran baru yang diterapkan di IAIN Salatiga. Jika sebelumnya menggunakan sistem sentralistik, mulai tahun 2019 menggunakan sistem desentralistik.“Pembagian persentase 40 (institut) banding 60 (fakultas),” terang Kabiro.
Terkait dengan sistem baru ini, lanjut Khaeroni, tidak bersifat mutlak. Nantinya akan memungkinkan dilakukan subsidi silang. Selanjutnya untuk teknis penyusunan anggaran tahun 2019 akan dilanjutkan sesegera mungkin.
Terpisah Rektor IAIN Salatiga, Rahmat Hariyadi mengungkapkan akan membawa hasil rekomendasi dalam rapat pimpinan untuk ditindaklanjuti. Sebelumnya dalam acara pembukaan workshop yang digelar Selasa (4/9/2018), Rektor juga telah menyinggung pentingnya melakukan percepatan penambahan jumlah Guru Besar untuk mendukung visi misi IAIN Salatiga menjadi pusat studi Islam-Indonesia di tahun 2030. “Fokus kita pada internasionalisasi, digitalisasi, publikasi sertapenyiapan sarana dan prasarana,” kata Rahmat.
Lebih lanjut untuk penambahan sarana dan prasarana, lanjutnya, tahun depan IAIN Salatiga akan memulai pembangunan auditorium dan masjid di kampus terpadu Jalan Lingkar Selatan Salatiga Km 2. Sekadar diketahui saat ini IAIN Salatiga memiliki lebih dari 12.000 mahasiswa yang tersebar di tiga kampus. Karena itu penambahan fasilitas kampus menjadi prioritas program untuk mendukung kegiatan pembelajaran, seperti pembangunan laboratorium dan gedung kemahasiswaan.
Terkait kekhawatiran sejumlah pihak tentang dampak tahun politik, Rektor menegaskan tidak akan berpengaruh terhadap IAIN Salatiga. “Kita tetap bersama-sama membangun lembaga ini. Semoga lembaga ini tetap mendapatkan support pemerintah pusat untuk bisa berkembang,”imbuhnya.