Beranda Daerah Sragen Geger Mayat Bocah Mengambang di Kolam Renang Gondang Sragen, Pengunjung Panik dan...

Geger Mayat Bocah Mengambang di Kolam Renang Gondang Sragen, Pengunjung Panik dan Histeris 

Kapolsek Gondang AKP Suhardi saat memimpin visum. Foto/Wardoyo
Kapolsek Gondang AKP Suhardi saat memimpin visum. Foto/Wardoyo

 

SRAGEN- Para pengunjung Kolam Renang Tirta Ainun di Gegersapi, Glonggong, Gondang dikejutkan dengan insiden tewasnya bocah yang berenang, Jumat (28/9/2018) siang. Bocah berusia 12 tahun itu mendadak ditemukan tewas mengambang di kolam yang berlokasi di Dukuh Gegersapi RT 22 itu.

Data yang dihimpun di lapangan, korban diketahui bernama Abdur Rohman asal Dukuh Dawung RT 15, Plosorejo, Gondang. Insiden tragis itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB.

Menurut keterangan saksi-saksi, korban siang itu berangkat renang dengan temannya yaitu Joko Widodo (11) dan Agung Prastowo (11). Semula mereka berenang di kolam atas yang berkedalaman 120 sentimeter.

Lokasi kolam ditemukannya korban. Foto/Wardoyo

Saat asyik berenang bersama pengunjung lainnya, mendadak teman korban, Joko kaget lantaran korban tak lagi kelihatan.

Tak lama kemudian, ia dikejutkan melihat tubuh Rohman sudah mengapung tanpa gerak dengan posisi tengkurap membujur ke arah timur di tepi kolam. Sontak, ia langsung histeris dan berteriak minta tolong. Jerit tangis pun bersahutan hingga membuat pengunjung lainnya ketakutan.

Baca Juga :  Sosok Elly Salon Pengusaha Sukses Asal Sragen Kini Mulai Buka Cabang di Belakang UMS Solo

Seketika, petugas kolam renang, Rohmat Setiawan (26) langsung bergerak dengan berusaha mengangkat tubuh korban ke darat.

“Sempat dibawa ke Poliklinik Margo Husodo, Dukuh Padas Desa Glonggong, namun setelah diperiksa ternyata korban sudah meninggal dunia,” papar Kapolsek Gondang, AKP Suhardi mewakili Kapolres Sragen, AKBP Arif Budiman, Jumat (28/9/2018).

Dari hasil pemeriksaan oleh tim Inafis Polres Sragen bersama tim medis Poliklinik setempat, menyimpulkan korban meninggal karena tenggelam dan tidak ada tanda kekerasan atau penganiayaan.

“Karena keluarga korban tidak menghendaki jenazah diautopsi, selanjutnya jenazah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan, yang diterima langsung oleh paman korban Imam Syafei (35),” tandas Kapolsek. Wardoyo

Baca Juga :  HRS Kader Golkar Sragen Sempat Jadi Tersangka di Polres Sragen Kini Bebas Dari Jerat Pidana Lewat Praperadilan

 

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.