SOLO– Siapa yang tidak mengenal daun kelor? Dari peribahasa “Dunia Tidak Selebar Daun Kelor” inilah, daun berbentuk kecil-kecil majemuk ini sudah sangat dikenal. Namun siapa sangka, ternyata daun kelor bisa “diubah” dalam bentuk apapun bahkan termasuk menjadi lauk nugget.
Siswa SMA Muhammamdiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Surakarta, Fafa Haika lah yang memiliki inisiatif untuk melakukan pengamatan terhadap daun kelor, termasuk bisa dibuat menjadi nugget. Melalui kegiatan ekstrakurikuler kajian ilmiah, siswa kelas XI IPA tersebut bersama teman-temannya meneliti objek tumbuhan. Ya, para siswa melakukan pengamatan terhadap objek daun kelor. Daun Kelor yang memiliki nama latin Moringa Oleifera menjadi pusat kajian karena sudah hampir sulit ditemui tanamannya.
Bagi Fafa, ide awal untuk mengenal dan meneliti tumbuhan ini keluar karena dirinya merasa penasaran oleh pertimbangan WHO menjadikan tanaman daun kelor ini sebagai pohon ajaib. Maka mulailah Fafa bersama teman-teman yang tergabung dalam komunitas KIR sekolah mempelajari berbagai literatur tentang daun Kelor.
“Menurut literatur, daun Kelor memiliki khasiat untuk kesehatan. Bahkan telah digunakan oleh banyak kelompok etnis sejak dulu untuk mencegah dan mengobati 300 macam penyakit. Hal inilah yang memantik ide pemanfaatan daun Kelor diubah menjadi bahan pangan yang disukai generasi muda. Maka, dipilihlah jenis pangan berupa Nugget Daun Kelor,” ujarnya, Rabu (12/9/2018).
Di sisi lain, Fafa menjelaskan alasan dipilihnya Nugget karena olahan tersebut termasuk jenis makanan yang disukai anak-anak hingga dewasa.
“Sambil sosialisasi khasiat daun Kelor kepada generasi muda, kami berharap ada kesadaran pada generasi muda untuk membudidayakan atau melestarikan tanaman daun Kelor yang memang sudah sulit ditemukan saat ini. Atau mungkin juga para generasi muda saat ini tidak mengenal bentuk dan karakteristik tanaman ini,” imbuhnya.
Secara teknis, Fafa menjelaskan proses pembuatan dan bahan-bahan yang disiapkan untuk membuat Nugget Daun Kelor. Bahan yang disiapkan antara lain tempe, telur, bawang merah, bawang putih, tepung terigu dan tepung panir. Bahan yang sudah disiapkan tersebut, diubah menjadi adonan yang kemudian dicampur dengan daun kelor.
“Nugget daun kelor ini memiliki manfaat antara lain menyehatkan kulit, mengatasi diabetes, menyehatkan mata, mencegah kanker, dan menyembuhkan reumatik,” tukas Fafa.
Sementara itu, Kepala SMA Muhammadiyah PK Kottabarat, Hendro Susilo menambahkan, pembuatan produk makanan nugget berbahan daun kelor ini diharapakan sebagai ajang sosialisasi kepada generasi muda betapa khasiat daun kelor sangat baik untuk kesehatan.
“Anak muda perlu mengetahui literatur daun kelor sehingga tumbuh keinginan dan kesadaran generasi muda untuk membudidayakan tanaman kelor ini. Dan kegiatan KIR merupakan media bagi para siswa untuk berkembang dan berinovasi,” pungkasnya. Triawati PP