Beranda Umum Internasional Langganan Ditolak Harvard, Lelaki Ini Malah Menjadi Orang Terkaya Di China

Langganan Ditolak Harvard, Lelaki Ini Malah Menjadi Orang Terkaya Di China

Tribunnews

HONG KONG – Para pengusaha yang kini merajai dunia bisnis, jika ditengok jejak sejarahnya, selalu memperlihatkan gurat-gurat perjuangan yang keras dan pahit getir.

Tak hanya di Indonesia, tapi juga di negara-negara lain, termasuk Cina. Di negeri Tirai Bambu itu, nama Jack Ma sudah tak asing lagi sebagai orang terkaya.  Tepat di hari ulang tahunnya ke-54, Senin (10/9/2018), pendiri dan pimpinan raksasa e-commerce Alibaba Jack Ma mengumumkan keputusannya untuk pensiun dari jabatan yang dipegangnya tersebut.

Ma akan secara resmi mundur dari kepemimpinan di Alibaba setelah rapat umum pemegang saham pada tahun 2020 mendatang.

Pensiun dari Alibaba, Ma mengaku akan fokus pada kegiatan filantropi dan pendidikan.
Posisi Ma akan digantikan oleh Daniel Zhang yang saat ini menjabat CEO Alibaba.

Kisah hidup Ma hingga akhirnya sukses mendirikan Alibaba dan menjadi orang terkaya di China sangat menarik untuk disimak.
Perjalanan hidup suami Cathy Zhang ini pun menjadi inspirasi banyak orang.

Dikutip dari CNN Money, Ma lahir di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China pada 10 September 1964.

Jack Ma  berasal dari keluarga miskin dan mengalami sederetan kegagalan dalam hidupnya.

Dalam sebuah wawancara, Ma mengaku pernah ditolak 10 kali saat mendaftar ke kampus bergengsi Harvard University.
Ia juga pernah berkali-kali ditolak saat melamar pekerjaan.

Ma juga dua kali gagal dalam ujian masuk perguruan tinggi sebelum akhirnya diterima di Hangzhou Teachers College.

Ma lulus tahun 1988 silam dan berkarier sebagai guru bahasa Inggris selama beberapa tahun.

Pada tahun 1995, Ma pergi ke California, AS untuk membantu menagih utang pebisnis AS ke sebuah perusahaan China.

Akan tetapi, kata Ma, pebisnis itu memiliki senjata api dan menyekap Ma selama dua hari di rumah mewahnya di Malibu.

Ma berhasil bebas setelah membuat sang pebisnis berjanji akan membantunya dalam sebuah perusahaan modal ventura internet.
Ma tak menjalin kontak dengan pebisnis itu lagi, namun bertanya kepada teman-temannya di Seattle tentang perusahaan internet itu.

Ma kemudian kembali ke China di mana saat itu internet belum berkembang.

Ia memutuskan berhenti dari pekerjaannya sebagai guru dan meminjam uang beberapa ribu dollar AS untuk meluncurkan China Pages, salah satu laman e-commerce pertama di China.

Ma juga mendirikan Alibaba pada tahun 1999 dengan modal awal 60.000 dollar AS.
Dana itu diperolehnya dari beberapa teman dan investor.

Dalam perjalanannya, Alibaba memikat perusahaan-perusahaan raksasa sebagai investor, seperti Goldman Sachs dan SoftBank.
Pada saat fenomena “dot-com crash” pada tahun 2000 ketika banyak perusahaan internet yang jatuh, Alibaba selamat.

Beberapa tahun kemudian, Alibaba mulai mencatatkan laba. Pada tahun 2003, Alibaba meluncurkan Taobao.com yang juga meraup kesuksesan

Pada tahun 2005, Yahoo membeli saham Alibaba dalam jumlah besar dengan nilai 4 miliar dollar AS.

Kesepakatan itu juga memberikan Alibaba kendali atas operasional Yahoo di China.
Alibaba melantai di bursa saham New York Stock Exchange pada September 2014.

Dari aksi korporasi tersebut, Alibaba berhasil meraup 25 miliar dollar AS.

Kesuksesan Ma membangun dan menggiring Alibaba menjadi raksasa e-commerce dunia pun membuat kekayaannya menggunung.
Saat ini, kekayaan Ma tercatat sekitar 40 miliar dollar AS. #tribunnews