JOGJA – Perpustakaan Prama Widya SMAN 1 Wonosari Gunungkidul meraih juara pertama dalam lomba perpusatakaan sekolah tingkat SLTA tingkat nasional tahun 2018.
Prestasi tersebut makin mengharumkan nama provinsi DIY yang sudah tiga kali berturut-turut meraih Juara Pertama lomba perpustakaan tingkat nasional.
Masih di bidang perpustakaan, Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Puro Pakualaman Yogyakarta menerima penghargaan untuk kategori ‘Pelestari Naskah Kuno’, yakni penghargaan yang diberikan karena telah merawat, menyimpan dan melestarikan naskah kuno.
Penghargaan itu diterima oleh GKR Bendoro dan Sakti Mulya.
Sementara itu dalam kategori Lomba Pustakawan Berprestasi Tingkat Nasional 2018, tahun ini merupakan tahun keempat telah berhasil menyabet juara pertama dan diraih oleh Anang Fitriyanto, Pustakawan BPAD DIY.
Untuk kategori Lomba Perpustakaan Umum Desa/Kelurahan Tingkat Nasional Tahun 2018, tahun ini berhasil meraih juara 3 yang diraih oleh Perpustakaan Pustaka Desa Wukirasi Bantul.
Sementara kategori Lomba Bercerita Tingkat SD/MI Tingkat Nasional Tahun 2018 diraih oleh Rr Nadia Marfath Khairunnisa dari SDN Gedongkiwo Yogyakarta.
Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD), Monika Nur Lastiyani menyampaikan, dalam kompetisi perpustakaan nasional, DIY dari tahun ke tahun selalu menyabet juara.
“Ini merupakan indikator keberhasilan kita karena telah mendapatkan prestasi,” ujar Monika pada Senin (10/9/2018) sore.
Guna mempertahankan prestasi tersebut, ada beberapa upaya yang akan terus dilakukan oleh BPAD DIY, yakni melalui pembinaan kepada perpustakaan sekolah, perpustakaan kabupaten dan kota.
“Pembinaan pustakawan kami terjun langsung ke lapangan, apa yang perlu dibina akan kita dampingi, baik untuk akreditasi maupun persiapan lomba. Untuk Persiapan lomba kita sudah pendampingan sejak lama,” lanjutnya kepada Tribunjogja.com
Monika menambahkan, ke depan perpustakaan akan dikembangkan dan memiliki program nasional literasi berbasis inklusi, yakni menjadikan perpustakaan sebagai sebuah wadah untuk melakukan aktivitas masyarakat.
“Yaitu menjadikan perpustakaan itu rumah untuk berkegiatan. Perpustakaan bisa dijadikan untuk tempat apa saja,” terang dia.
Selain itu, dalam rangka menyongsong perpustakaan berbasis digital, BPAD juga akan mendorong perpustakaan sekolah, kabupaten maupun kota mengarah menuju digital. #tribunnews