Beranda Daerah Karanganyar World Clean Up Day, 200.000 Warga Karanganyar Serentak Bersihkan Sampah. Bupati Sebut...

World Clean Up Day, 200.000 Warga Karanganyar Serentak Bersihkan Sampah. Bupati Sebut Pemuda Keren Itu Peduli Sampah! 

Warga dan semua elemen saat membersihkan sampah di Kali Samin memeringati World Clean Up Day, Sabtu (15/9/2018). Foto/Humas Kab
Warga dan semua elemen saat membersihkan sampah di Kali Samin memeringati World Clean Up Day, Sabtu (15/9/2018). Foto/Humas Kab

KARANGANYAR-  Memperingati Word Cleanup Day, Pemkab Karanganyar menggelar bersih-bersih lingkungan dan memungut sampah. Sekitar 200.000 relawan, ASN, sekolah, kecamatan, kelurahaan dan masyarakat digerakkan serentak membersihkan lingkungan masing-masing, Sabtu (15/9/2018).

Puncaknya, bupati dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) membersihkan sungai Samin di Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar.

“Pemerintah dan masyarakat sangat peduli terhadap sampah yang membuat kotor dan penyakit. Oleh karena memperingati hari memungut sampah sedunia, Pemkab Karanganyar menggerakkan 200.000 relawan, jajaran ASN, Kecamatan, sekolah dan kelurahaan untuk membersihkan lingkungan,” papar bupati Karanganyar Juliyatmono dalam sambutannya di hari Word Cleanup Day di Sungai Samin, Kecamatan Matesih.

Orang pertama di Pemkab Karanganyar itu tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua jajaran dan masyarakat yang telah bergerak bersama bahu-membahu mengatasi sampah. Termasuk pada relawan yang berjuang untuk kebersihan lingkungan. Mereka tidak dibayar dan peduli terhadap sampah.

Baca Juga :  Kesbangpol dan IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

Termasuk pemuda-pemuda di Karanganyar yang menggagas dan berperan langsung untuk peduli terhadap sampah. Pemuda yang keren adalah pemuda yang peduli sampah.

“Mulai hari ini dan seterusnya tidak ada sampah yang berserakan tidak pada tempatnya. Sungai harus bersih dan jernih,” tambahnya.

Selain itu, Juliyatmono meminta masyarakat untuk tidak menyetrum atau mengobati sungai jika hendak ingin mengambil ikan.

Jika ada yang nekat, laporkan dan akan diberikan sanksi tegas. Kalau akan memancing, pihaknya mempersilahkan akan tetapi jangan sampai mengobati atau menyetrum.

“Sampah yang ada di lingkungan dibuatkan lobang dan dimasukkan jika dipedesaan. Lama kelamaan, sampah itu akan menjadi kompos atau pupuk untuk pertanian,” Imbuh Juliyatmono.

Pihaknya meminta kegiatan ini saling membantu dan jangan sampai tersinggung. Pasalnya yang dilakukan untuk kebersihan lingkungan dan lebih segar. Tuhan itu mencintai keindahaan sedangkan jika peduli dan menyukai keindahaan maka ini bagian dari mencintai negara. Wardoyo