Dengan gitar akustik di tangannya, ia melantunkan sebanyak 20 puisi. Empat puisi merupakan karyanya, selebihnya adalah karya-karya penyair lain.
Acara tersebut dihelat dalam tajuk “Yuditeha dalam Mini Konser Musikalisasi Puisi”. Mini konser otu dihadiri oleh rekan-rekan komunitas sastra dan warga pengunjung Palur Plasa.
Acara berlamgsung santai. Yuditeha selalu memberi pengantar pada setiap puisi yang akan dinyanyikannya.
“Semua lagu untuk puisi ini karya saya sendiri,” ujarnya kepada Joglosemarnews.
Dalam bimcang-bincang usai pentas, Yudi berharap menyajikan puisi lewat lagu seperti ini akan membuat syair puisi lebih mudah diterima dan dimengerti oleh masyarakat awam.
“Menyuarakan puisi itu tak harus si tempat tertentu atau hanya di komunitas sastra saja. Tapi puisi hendaknya bisa diapresiasi dimana saja, termasuk di mall,” ujarnya.
Yudi mengemukakan sebuah kenangan masa kecil bahwa puisi swakan menjadi modal pertama bagi seseorang untuk latiham berkata- kata.
“Tapi seiring bertambahnya usia, orang seakan tak mau lagi bersinggungan dengan puisi,” ujarnya. #suhamdani