![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/10/IMG-20181013-WA0007.jpg?resize=500%2C375&ssl=1)
SRAGEN- Gerakan pembersihan Lapas Sragen dari biang pemicu gangguan kamtibmas terus digencarkan. Usai memindahkan puluhan napi, Kamis (18/10/2018) malam, sebanyak 19 narapidana di LP Sragen kembali dilayar ke Lapas Nusakambangan.
Mereka dipindahkan karena dinilai berpotensi menjadi biang pemicu konflik di internal LP. Belasan napi itu mayoritas napi kasus narkoba dan sebagian diantaranya yang terlibat kerusuhan serta pengeroyokan napi di Blok C, beberapa waktu lalu.
“Ada 19 napi yang kemarin malam kita pindahkan lagi ke NK (Nusakambangan). Itu dalam rangka normalisasi LP Sragen. Intinya LP Sragen memang kondisinya over kapasitas yang membuat muncul potensi gangguan kamtibmas,” papar Kalapas Sragen, Yosef Suparman Yembise, Jumat (19/10/2018).
Menurut Kalapas, pemindahan ke NK selain mengurangki kelebihan kapasitas, juga menekan potensi gangguan keamanan di LP. Dari 19 napo yang dilayar, sebagian besar berasal dari blok narkoba.
Namun ada pula yang berasal dari kasus pidana umum. Menurutnya, saat ini kondisi LP Sragen memang dalam posisi kelebihan penghuni.
![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/10/IMG_20181019_150532.jpg?resize=500%2C326&ssl=1)
Saat kali pertama dirinya masuk sebulan silam, jumlah napi tercatat ada 546 orang. Padahal kapasitas ideal LP Sragen hanya untuk menampung 307 napi saja.
“Setelah saya masuk, kita bedah dan evaluasi kondisi Lapas memang memerlukan adanya pemindahan. Terlebih saat ini, Dirjen Pas sudah mentiapkan Lapas dengan maximum security dan high risk di Nusakambangan,” jelasnya.
Ditambahkan Yosef, pemindahan napi dimungkinkan masih akan dilakukan. Saat ini masih ada enam napi lagi yang dalam target dipindahkan karena sejumlah pelanggaran.
“Termasuk masih ada yang kita titipkan di Polres Sragen karena kasus pengeroyokan kemarin,” tandasnya. Wardoyo