JAKARTA – Alibaba Group berencana membangun Jack Ma Institute of Entrepreneurs di Tanah Air. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengharapkan lembaga tersebut bisa berkontribusi dalam menuhbuhkan wirausaha dan sumber daya manusia terampil sesuai kebutuhan di era ekonomi digital.
Terkait materi yang akan diajarkan dalam pelatihan di Jack Ma Institute of Entrepreneurs, ujar Airlangga, masih digodok bersama dan nanti difinalkan oleh Jack Ma. “Tentunya mereka sudah punya model sendiri dan diharapkan menjadi prototype untuk menciptakan SDM kita lebih berkualitas,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Minggu (14/10/2018).
Airlangga menyebut sejumlah materi utama menjadi fokus perhatian di antaranya terkait tentang pengelolaan komputasi awan (cloud computing), teknologi keuangan termasuk blockchain, dan infrastruktur internet.
“Sedangkan, pemerintah akan menyiapkan regulasinya, seperti mengenai fintech. Tetapi untuk yang lain, Jack Ma hadir sebagai advisor pemerintah,” ujar Airlangga.
Menurut Airlangga, langkah kolaborasi dalam membangun kualitas SDM dan penerapan teknologi digital itu sesuai dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0. “Di dalam roadmap, kita akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 1-2 persen serta potensi penambahan sebesar US$ 200 miliar di tahun 2030.”
Sementara itu, Jack Ma menjelaskan, pihaknya menargetkan setiap tahun dapat mencetak seribu pemimpin teknologi di Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun ke depan. “Kami akan memberi banyak kesempatan bagi anak muda Indonesia untuk belajar, misalnya melalui pelatihan bagi 300 pengembang dan insinyur tentang pengelolaan komputasi awan,” ujar Jack Ma.
Jack Ma menambahkan menilai, penting bagi Indonesia untuk berinvestasi dalam meningkatkan kompetensi SDM. Ia pun menekankan pentingnya mengasah keberanian anak muda untuk terus berinovasi. Lebih lanjut, Alibaba menyatakan kesiapannya membantu pertumbuhan bisnis untuk sektor industri kecil dan menengah di Indonesia.
Caranya, kata Jack Ma, dengan menciptakan ekosistem bisnis yang serba digital. “Kami akan membuat Indonesia menjadi masyarakat non-tunai. Dengan demikian, pemerintah bisa lebih efisien dan usaha kecil dan menengah bisa meraup lebih banyak uang,” kata Jack Ma.