SRAGEN- Sosoknya tegas, gaya bicaranya lantang. Kombes Pol (Purn) Sarbini, begitu nama lengkapnya.
Mantan perwira menengah di Polda Jateng yang baru purna tugas 2 tahun silam itu kini memutuskan untuk melabuhkan haluan ke kancah politik. Sarbini yang asal Kedawung, Sragen bakal maju nyaleg di Pileg 2019 dari Dapil Sragen VI yang meliputi Kecamatan Kedawung, Karangmalang dan Ngrampal.
Meski terbilang baru, sosok dan popularitas Sarbini tak diragukan lagi. Bahkan namanya masuk bursa kandidat kuat di Dapil yang diprediksi menjadi salah satu Dapil paling panas di Sragen itu.
Menariknya, ia bakal maju dari Partai Golkar yang saat ini dipimpin Agus Fatchur Rahman. Keputusan ini cukup mengejutkan mengingat dalam Pilkada Sragen 2016, Sarbini menjadi salah satu tokoh terdepan yang berkampanye untuk Yuni-Dedy, rival yang mengalahkan Agus Fatchur Rahman di Pilkada itu.
Lantas apa yang mendorong eks perwira itu terjun ke dunia politik. Ternyata jawabannya sangat sederhana.
“Nawaitu saya maju (nyaleg) untuk sodaqoh (sedekah). Sodakoh kan bisa luas, membantu masyarakat dalam hal apa saja,” paparnya.
Ia menguraikan motivasi utamanya maju Caleg memang bukan untuk mencari jabatan. Baginya, di masa purnanya saat ini, yang terpenting dilakukan adalah memperbanyak sedekah dan mengabdi ke masyarakat.
Dari sisi finansial, dia merasa sudah lebih dari cukup. Tiga anaknya juga sudah mapan semua. Pengabdian lewat jalur legislasi dipandang sebagai jalan untuk mengabdi dan meraih tiket amal untuk bekal kelak.
“Tidak ambisi apa-apa. Bukan ngejar kekayaan, enggak. Wong pensiunan saya sudah cukup, gaji juga tidak ditunggu siapa-siapa. Anak saya semua sudah mentas,” tuturnya.
Menurutnya, jalur legislatif akan dijadikannya sebagai alat komunikasi dengan masyarakat. Bahkan jika dipercaya menjadi DPRD, ia sudah siap menyerahkan separuh gajinya untuk disedekahkan ke masyarakat dan pihak yang membantunya.
“Jadi untuk menghibur masyarakat. Karena berhubungan dengan masyarakat itu pisahnya kalau sudah mati. Makanya mumpung masih diberi kesempatan hidup, tidak ada salahnya kita manfaatkan untuk mengabdi ke masyarakat. Pengalaman saya Insyaallah banyak, ilmu itu kan semakin bermanfaat ketika dibagikan ke masyarakat,” jelasnya.
Untuk mewujudkan mimpinya di jalur legislasi, Sarbini mengaku terus melakukan persiapan. Salah satunya menyiapkan mental, selain menggalang barisan kader yang akan menjadi mesin pembantu untuk mendulang suaranya.
Perihal peta persaingan di Dapil VI yang banyak dihuni incumbent kuat, ia tetap optimis.
“Terutama dukungan dari jaringan pertemanan. Karena dari kecil saya banyak tugas di Sragen. Saya memang senang kemasyarakatan. Apalagi sebelum di Polda, saya sudah malang melintang tugas di Sragen. Kalau dibilang incumbent dan ada banyak kandidat kuat, ya tinggal bagaimana profesionalisme dan pengaruh ke masyarakat bagaimana,” tuturnya.
Selain niat mengabdi dan bersedekah, niatan maju nyaleg juga merasa terpanggil ketika melihat kehidupan masyarakat bawah saat ini. Dan untuk membantu masyarakat itu memang harus bisa meresapi dan memahami masyarakat bawah.
“Tentunya ke depan saya akan tunjukkan sedekah dan kejujuran. Apa yang aku katakan ya itu yang akan saya lakukan. Tidak plin-plan dan jangan bohong. Itu saja kuncinya,” tegasnya. Wardoyo